
Tabongo, 05 Juli 2025 – Doa Asyura dan Pengukuhan Tokoh Adat Hatibidaa dan Bilale Meriahkan 10 Muharram 1447 H di Kecamatan Bongomeme menyelenggarakan kegiatan doa bersama yang dirangkaikan dengan pengukuhan Tokoh Adat Hatibidaa Wilayah III dan Bilale, Sabtu 05 Juli 2025, bertempat di Masjid An-Nur Desa Dulamayo Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo.
Anggota Koramil 1315-03/Tabongo, Kopda Sutomo, hadir mewakili Danramil dalam kegiatan tersebut. Sebagai Babinsa, tugas utamanya adalah menjaga keamanan dan perdamaian, serta membina masyarakat dalam bidang perlindungan dan keamanan. Kehadirannya mencerminkan komitmen TNI dalam mendukung kegiatan keagamaan dan adat di wilayah binaannya.
Kegiatan dimulai pada pukul 19.30 Wita, diawali dengan pembukaan secara resmi oleh panitia pelaksana, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang dibawakan dengan penuh khidmat oleh qari lokal. Suasana religius menyelimuti seluruh jemaah yang hadir.
Dalam sambutannya, Camat Bongomeme, Susanto Ahaya Napu, S.Pd, menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang hadir dan mendukung kegiatan ini. Momentum peringatan 10 Muharram ini bukan hanya bentuk ibadah, tapi juga mempererat nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Pengukuhan tokoh adat hari ini merupakan langkah penting dalam memperkuat struktur sosial dan menjaga harmonisasi di tengah masyarakat Bongomeme,” ujarnya.
Ceramah hikmah 10 Muharram 1447 H disampaikan oleh salah satu tokoh agama setempat. Dalam ceramahnya, ia mengulas kisah perjuangan dan pengorbanan cucu Rasulullah SAW, Imam Husain di Karbala, serta mengajak masyarakat menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran untuk meningkatkan ketakwaan, memperkuat iman, dan meneguhkan sikap adil serta peduli terhadap sesama.
Prosesi pengukuhan Tokoh Adat Hatibidaa Wilayah III dan Bilale dilaksanakan secara adat, disaksikan oleh para kepala desa se-Kecamatan Bongomeme, aparat kecamatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga. Proses ini merupakan simbol pelestarian nilai-nilai adat Gorontalo yang masih kuat dan terus diwariskan lintas generasi.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperingati Hari Asyura sebagai momentum religius umat Islam serta mengukuhkan tokoh-tokoh adat yang akan berperan dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal, adat istiadat, dan menjadi mitra strategis pemerintah dalam membina masyarakat.
Kegiatan ini terselenggara atas kesadaran kolektif masyarakat dan pemerintah Kecamatan Bongomeme dalam menjaga tradisi keislaman dan adat budaya daerah. Hari Asyura yang memiliki makna spiritual mendalam, dijadikan sebagai waktu yang tepat untuk memperkuat sinergi antara nilai keagamaan dan adat istiadat.
Persiapan kegiatan dimulai sejak beberapa minggu sebelumnya melalui koordinasi antara pihak kecamatan, panitia masjid, dan lembaga adat. Pada hari pelaksanaan, jemaah mulai berdatangan sejak sore hari. Setelah shalat Isya berjamaah, acara dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, sambutan-sambutan, ceramah hikmah, hingga prosesi pengukuhan tokoh adat.
Kegiatan ini memberikan manfaat besar, baik secara spiritual maupun sosial. Dari sisi keagamaan, masyarakat semakin mendalami makna 10 Muharram. Dari sisi sosial-budaya, pengukuhan tokoh adat memperkuat peran adat sebagai penjaga harmoni dan ketertiban masyarakat.
Diharapkan kegiatan seperti ini terus berlanjut setiap tahunnya dan menjadi inspirasi bagi kecamatan lain dalam melestarikan kolaborasi antara nilai agama dan budaya. Pemerintah, tokoh adat, dan masyarakat diharapkan dapat terus bersinergi membangun wilayah yang religius, aman, dan harmonis.
Pelaksanaan Doa Asyura 10 Muharram 1447 H / 2025 M yang dirangkaikan dengan pengukuhan Tokoh Adat Hatibidaa Wilayah III dan Bilale di Kecamatan Bongomeme berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Ini menjadi bukti bahwa sinergi antara agama dan adat merupakan kekuatan utama dalam membentuk karakter masyarakat yang beradab dan religius.
Kehadiran Kopda Sutomo dalam kegiatan Doa Asyura dan pengukuhan Tokoh Adat Hatibidaa Wilayah III dan Bilale menjadi wujud nyata komitmen TNI dalam mendukung pelestarian nilai-nilai keagamaan dan adat budaya di tengah masyarakat. Dengan berakhirnya kegiatan pada pukul 22.00 Wita dalam suasana yang aman, tertib, dan lancar, acara ini diharapkan semakin mempererat hubungan antar elemen masyarakat serta memperkuat jalinan sinergi antara aparat keamanan, pemerintah, tokoh adat, dan seluruh warga dalam menjaga keharmonisan di Kecamatan Bongomeme.
LEAVE A REPLY