
Koramil 1315-02/Limboto Gerak Cepat Tinjau dan Bantu Warga Korban Angin Puting Beliung

Limboto Barat, 25 Agustus 2025 – Hening siang di Dusun 4 Desa Padengo mendadak pecah oleh terjangan angin puting beliung. Dalam sekejap, tujuh rumah warga porak poranda. Atap beterbangan, dinding rumah terlepas, bahkan beberapa warung ikut roboh. Melihat kondisi ini, anggota Koramil 1315-02/Limboto segera turun tangan, meninjau lokasi sekaligus membantu warga yang tengah dilanda kepanikan.
Sebagai garda terdepan di wilayah teritorial, tugas Koramil bukan hanya sebatas menjaga pertahanan darat. Mereka juga berkewajiban melakukan pembinaan, membangun komunikasi sosial, hingga hadir dalam setiap peristiwa kemanusiaan. Kehadiran Babinsa di Desa Padengo hari itu menjadi bukti nyata bahwa TNI selalu ada, baik dalam suasana damai maupun ketika bencana melanda.
Menurut keterangan, angin puting beliung yang melanda Desa Padengo dipicu oleh hujan deras disertai angin kencang yang tiba-tiba datang. Awan gelap menggantung, suara gemuruh terdengar, lalu pusaran angin menyapu atap dan dinding rumah warga. Hanya dalam hitungan menit, tujuh rumah kehilangan kekokohannya.
Seorang warga sekaligus korban, Sdri. Juria Abdul, menuturkan bahwa musibah terjadi sekitar pukul 12.30 Wita. Awalnya hujan deras turun, lalu angin kencang datang membawa pusaran. “Kami tidak sempat menyelamatkan banyak barang, tiba-tiba atap rumah sudah beterbangan,” ujarnya dengan suara bergetar.
Warga yang rumahnya terdampak antara lain Juria Abdul (61, pensiunan guru), Sarah Hippy (46, swasta), Rizki Koni (36, honorer), Tin Olii (63, wiraswasta), Fitriyanti Akase (43, ibu rumah tangga), Sarah Hippy (54, wiraswasta), dan Ahmad Hippy (48, pedagang). Seluruhnya berdomisili di Dusun 4 Desa Padengo, Kecamatan Limboto Barat.
Meski bencana ini cukup menghantam kehidupan warga, kabar baiknya adalah tidak ada korban jiwa. Semua penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri meski dalam keadaan panik. Yang tersisa hanyalah kerugian material dan rasa trauma yang kini tengah dipikul para korban.
Kerusakan yang dialami warga beragam, mulai dari ringan hingga cukup parah.:
1 Juria Abdul: atap warung rusak, meteran listrik meledak, kerugian sekitar Rp 6.000.000.
2. Sarah Hippy (46): dinding depan rumah dari triplek roboh, kerugian sekitar Rp 500.000.
3. Rizki Koni: atap rumah rusak ringan, kerugian sekitar Rp1.000.000.
4. Tin Olii: atap kanopi rusak, kerugian sekitar Rp3.000.000.
5. Fitriyanti Akase: atap kanopi rusak ringan, kerugian sekitar Rp200.000.
6. Sarah Hippy (54): warung rusak ringan, kerugian sekitar Rp250.000.
7. Ahmad Hippy: kanopi rusak parah, kerugian sekitar Rp6.500.000.
Mengetahui kondisi tersebut, anggota Koramil 1315-02/Limboto segera mendatangi rumah-rumah korban. Mereka tidak hanya membantu mengevakuasi puing, tetapi juga berkoordinasi dengan aparat desa, Babinkamtibmas, serta pemerintah setempat untuk langkah penanganan selanjutnya. Kehadiran mereka memberi semangat bagi warga yang tengah diliputi rasa cemas.
Musibah ini memberi pelajaran bahwa bencana bisa datang kapan saja. Namun, kehadiran Koramil 1315-02/Limboto di tengah masyarakat membuktikan bahwa TNI selalu hadir untuk rakyat. Mereka tak hanya mengawal pertahanan, tetapi juga menjadi penguat ketika rakyat membutuhkan pertolongan.
Senin siang itu, meski angin puting beliung menyisakan kerusakan, semangat gotong royong tetap menyala di Dusun 4 Desa Padengo. Bersama warga, aparat desa, dan TNI, kehidupan perlahan kembali ditata. Anggota Koramil 1315-02/Limboto menjadi saksi sekaligus penguat, bahwa kebersamaan adalah kunci menghadapi setiap ujian alam.
