Limboto, 1 Juli 2025 - Pukul 10.00 Wita, bertempat di Kantor Kelurahan Hutuo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, telah dilaksanakan kegiatan Musyawarah Tindak Lanjut Pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) Campak, sebagai hasil kajian epidemiologi atas potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak di wilayah kerja Puskesmas Limboto, khususnya Kelurahan Hutuo.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Babinsa Kelurahan Hutuo, Serka Hari Purwanto, sebagai bentuk dukungan TNI dalam kegiatan kesehatan masyarakat, serta sejumlah pejabat penting di bidang kesehatan dan pemerintahan daerah. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, Dr. Jane Istanti Dalie, MKM (Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Provinsi Gorontalo), Noneng Supratina Nasibu, SKM (Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo), Fatma Tomayahu (PS Program Survey dan PD 31 Imunisasi), dr. Nurhijjah Ningsih Pakaya (Kepala Puskesmas Limboto), Mahmud Tolinggihu, S.ST., M.Si (Kasie Tramtib Kecamatan Limboto), Nurhayati A. Ayuba, S.IP., M.Si (Lurah Hutuo) serta aparat kelurahan dan masyarakat Kelurahan Hutuo sebanyak 30 orang.

Dalam kegiatan tersebut, dilakukan sosialisasi penyebab dan akibat penyakit campak. Para narasumber menyampaikan bahwa campak merupakan penyakit menular yang sangat cepat menyebar melalui udara dan kontak langsung, serta dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, diare, radang otak (ensefalitis), dan bahkan kematian, terutama pada anak-anak.

Masyarakat juga di edukasi mengenai pentingnya imunisasi campak, terutama bagi anak-anak yang belum pernah mendapatkan imunisasi sebelumnya. Imunisasi campak dianjurkan agar dilakukan secara massal tanpa memandang status imunisasi terdahulu, guna menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) dan memutus rantai penularan penyakit campak.

Tujuan pelaksanaan musyawarah ini adalah untuk:

1. Mencegah penularan penyakit campak agar tidak berkembang menjadi KLB.

2. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya imunisasi bagi anak-anak yang belum pernah mendapatkan vaksin campak.

3. Mencegah infeksi virus campak melalui imunisasi massal.

4. Mengurangi risiko komplikasi serius yang dapat ditimbulkan oleh penyakit campak.

5. Melindungi kelompok rentan seperti bayi, balita, dan orang dengan imunitas rendah.

6. Mengurangi angka kematian akibat campak yang masih terjadi di beberapa daerah.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil kajian epidemiologi yang menunjukkan adanya potensi KLB Campak di wilayah Puskesmas Limboto, khususnya Kelurahan Hutuo. Kajian ini menjadi dasar dilakukannya program ORI Campak sebagai tindakan cepat mencegah penyebaran.

Berdasarkan kajian tersebut, pihak Puskesmas Limboto bersama stakeholder lintas sektor melaksanakan musyawarah tindak lanjut, yang difokuskan pada pelaksanaan imunisasi massal (ORI) di wilayah terdampak, sebagai langkah darurat menghentikan penyebaran virus campak.

Melalui musyawarah ini, masyarakat memperoleh informasi dan kesadaran akan pentingnya vaksinasi campak sebagai langkah preventif dan protektif terhadap penularan dan komplikasi penyakit. Rekomendasi pelaksanaan ORI memberikan harapan dalam mencegah peningkatan kasus serta menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Masyarakat berharap agar kegiatan ini tidak hanya sebagai respons sementara, namun dapat berkelanjutan melalui edukasi, pemerataan vaksinasi, dan penguatan layanan kesehatan. Diharapkan juga seluruh warga, khususnya orang tua, dapat lebih aktif dalam membawa anak-anak untuk mengikuti imunisasi lengkap.

Imunisasi campak merupakan langkah penting dalam melindungi individu dan komunitas dari ancaman campak. Vaksinasi membantu mencegah infeksi, mengurangi komplikasi, melindungi kelompok rentan, dan menyelamatkan nyawa. Oleh karena itu, ORI campak sangat dianjurkan bagi semua yang memenuhi syarat.

Babinsa Kelurahan Hutuo Serka Hari Purwanto bersama seluruh stakeholder telah menghadiri dan mendukung pelaksanaan musyawarah tindak lanjut pelaksanaan ORI Campak sebagai bagian dari hasil kajian epidemiologi penyakit potensi KLB Campak. Program ini menjadi langkah strategis untuk memutus rantai penularan campak melalui imunisasi massal, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Kegiatan selesai pada pukul 11.45 Wita dan berlangsung dalam keadaan aman, tertib, dan lancar.