
Wujud Sinergi TNI dan Petani Babinsa 1315-03/Tabongo Hadiri Pengukuran Lahan di Dungaliyo

Dungaliyo, 25 Juni 2025 – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan mendampingi petani di wilayah binaan, Babinsa Koramil 1315-03/Tabongo menghadiri kegiatan pendampingan pengukuran lahan padi sawah yang dilaksanakan oleh sejumlah kelompok tani di desa Duwanga kecamatan Dungaliyo kabupaten Gorontalo. Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu, 25 Juni 2025, pukul 09.00 Wita dan menjadi bukti sinergi antara TNI dengan masyarakat serta unsur pertanian dalam mendukung program pemerintah di sektor pangan.
Pendampingan pengukuran lahan ini bertujuan untuk memperoleh data riil dan akurat mengenai luas lahan pertanian yang akan digunakan untuk penanaman padi. Data ini sangat penting sebagai dasar perencanaan program pertanian seperti penyaluran pupuk subsidi, bantuan benih, serta pengelolaan irigasi dan jadwal tanam yang lebih efektif. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi langkah awal dalam memastikan kesiapan lahan dan kelompok tani dalam menghadapi musim tanam mendatang.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah pihak yang berperan penting dalam sektor pertanian, antara lain: Ibu Risnawati Mayang selaku Ketua BP3K Kecamatan Dungaliyo, BPL Kecamatan Dungaliyo, PPL Desa Duwanga Sadli, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Syairin Yusuf, serta aparat Desa Duwanga. Turut hadir pula para ketua kelompok tani seperti Angki Rahman (Ketua Poktan Mekar Jaya), Iskandar Zulkarnain (Ketua Poktan Telan Jaya), Abdullah Parabuat (Ketua Poktan Lamahu), dan Halim Paramata (Ketua Poktan Amanah).
Sebagai ujung tombak satuan kewilayahan, tugas Babinsa (Bintara Pembina Desa) mencakup menjaga keamanan dan ketertiban wilayah binaan, melakukan pembinaan kepada masyarakat, serta mendukung pembangunan desa khususnya dalam bidang pertahanan dan keamanan negara (Hankamneg). Selain itu, Babinsa juga aktif dalam mendorong dan mengawal program-program pemerintah di berbagai sektor, termasuk sektor pertanian, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Atas dasar kesadaran bersama bahwa pertanian merupakan sektor strategis yang perlu mendapatkan perhatian serius. Pendampingan oleh Babinsa dan berbagai pihak terkait bertujuan agar proses pengukuran lahan berjalan akurat dan sesuai dengan data yang dibutuhkan untuk pelaporan dan program ke depan.
Kegiatan diawali dengan pengarahan teknis dari petugas pertanian kepada kelompok tani, dilanjutkan dengan pelaksanaan pengukuran lahan secara langsung di lapangan yang terbagi berdasarkan kelompok. Babinsa turut berperan aktif dalam membantu kelancaran kegiatan, memastikan situasi aman, serta memberikan semangat kepada para petani yang terlibat.
Manfaat dari kegiatan ini sangat besar, antara lain membantu pemerintah desa dan kelompok tani dalam memperoleh data yang presisi tentang luas lahan sawah yang digarap, memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan di bidang pertanian, serta menciptakan kolaborasi yang baik antara TNI, petani, dan penyuluh lapangan. Hal ini akan berdampak pada peningkatan efektivitas dalam pelaksanaan program ketahanan pangan di daerah.
Diharapkan pendampingan seperti ini tidak hanya dilakukan saat pengukuran lahan, tetapi juga berkelanjutan pada fase-fase selanjutnya seperti masa tanam, pemupukan, hingga panen. Dengan begitu, produktivitas pertanian dapat meningkat dan petani lebih sejahtera. Babinsa pun diharapkan terus menjadi mitra strategis masyarakat desa dalam segala aspek kehidupan, terutama dalam menjaga stabilitas wilayah dan mendukung pembangunan.
Kegiatan pendampingan pengukuran lahan padi sawah ini merupakan bentuk nyata sinergi dan kerja sama antar instansi serta komitmen Babinsa dalam menjalankan tugas pembinaan teritorial. Pendekatan ini menjadi modal penting dalam mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh dan berkelanjutan di tingkat desa.
Babinsa Koramil 1315-03/Tabongo melalui kehadirannya dalam kegiatan ini menunjukkan dedikasi dan peran aktif dalam mendorong kemajuan sektor pertanian di wilayah binaannya. Semangat gotong royong dan kolaborasi yang tercipta di desa Duwanga menjadi contoh baik bagaimana pembangunan desa dapat terwujud melalui sinergi antara TNI, petani, dan pemerintah.
