Tingkatkan Sinergi Pemerintah Desa, Babinsa Hadiri Rapat APBDes Perubahan di Dulamayo Utara

Telaga Biru, 08 Agustus 2025 – Aura kebersamaan dan semangat pembangunan kembali terasa hangat di aula kantor Desa Dulamayo Utara, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. Pagi itu, Jumat 8 Agustus 2025 pukul 09.00 Wita, sejumlah tokoh penting desa dan elemen masyarakat berkumpul dalam rapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk membahas Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun 2025.Di antara yang hadir, tampak Kopda Herman, Babinsa dari Koramil 1315-01/Telaga, duduk penuh perhatian, mewakili peran TNI dalam mendampingi dan menjaga harmoni desa.

Kehadiran Babinsa bukan sekadar formalitas. Di balik seragam loreng yang dikenakannya, Kopda Herman memegang tanggung jawab besar untuk menjaga keamanan, ketertiban, serta membina masyarakat dalam hal perlindungan dan kewaspadaan sosial. Di forum musyawarah seperti ini, perannya terasa nyata: memastikan suasana kondusif, sekaligus memperkuat sinergi antara aparat desa dan masyarakat.

Selain Babinsa, kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Anco Sudin Hasan, S.A.P (Kepala Desa Dulamayo Utara), Iswan Pobalu (Ketua BPD), Ketua dan anggota LPM, Para tokoh masyarakat, Aparat desa Serta perwakilan masyarakat setempat. Ruang aula yang sederhana itu menjadi saksi dialog terbuka yang penuh tanggung jawab demi pembangunan desa yang tepat sasaran.

Rapat dimulai dengan pembukaan oleh Ketua BPD, dilanjutkan dengan pembacaan doa dan pemaparan agenda. Setelahnya, forum berlanjut dengan sambutan dari para pemangku kepentingan dan pembahasan substansi perubahan APBDes.

Dalam sambutannya, Iswan Pobalu menyampaikan bahwa rapat ini adalah bentuk akuntabilitas dan keterbukaan pengelolaan keuangan desa. Kita ingin memastikan setiap anggaran yang digunakan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, dan bukan sekadar formalitas administrasi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Dulamayo Utara, Anco Sudin Hasan, S.AP menegaskan pentingnya menyelaraskan anggaran dengan dinamika kebutuhan desa. Perubahan ini bukan tanpa alasan. Ini hasil evaluasi program sebelumnya agar pelayanan publik, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat berjalan lebih efektif,” terangnya.

Pembahasan perubahan APBDes mencakup evaluasi realisasi anggaran sebelumnya dan penyesuaian terhadap program strategis yang dinilai lebih mendesak. Kegiatan ini juga menyepakati pergeseran alokasi dana untuk bidang-bidang prioritas seperti ketahanan pangan, pelayanan kesehatan, serta infrastruktur desa.

Diskusi semakin dinamis saat sesi tanya jawab dibuka. Masyarakat diberi ruang untuk menyampaikan aspirasi, pertanyaan, maupun saran. Beberapa tokoh masyarakat menyoroti pentingnya pembangunan jalan tani dan perbaikan sarana air bersih. Aparat desa menanggapi dengan terbuka dan mencatatnya sebagai masukan berharga.

Kegiatan ini bertujuan menyelaraskan program pembangunan desa dengan kebutuhan riil masyarakat, sekaligus memperkuat sistem pengawasan dan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan keuangan desa. Rapat ini juga menjadi momen untuk mempererat komunikasi antara pemerintah desa dan warganya.

Perubahan APBDes terjadi sebagai respons terhadap evaluasi pelaksanaan program sebelumnya. Selain itu, adanya dinamika kebutuhan masyarakat dan kebijakan baru dari pemerintah pusat maupun daerah membuat desa harus cepat menyesuaikan diri. Rapat BPD menjadi forum resmi untuk merumuskan perubahan ini secara sah dan transparan.

Manfaat kegiatan ini adalah memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Desa yang sehat secara keuangan adalah desa yang terbuka dan berani mendengarkan rakyatnya.

Dari kegiatan ini, muncul harapan bersama agar setiap kebijakan desa benar-benar berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Semua pihak, baik aparat, tokoh masyarakat, maupun warga biasa, berharap agar keputusan yang diambil hari ini membawa perubahan nyata esok hari.

Kegiatan rapat BPD dalam rangka pembahasan perubahan APBDes ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi, keterbukaan, dan kebersamaan adalah fondasi utama dalam membangun desa yang mandiri dan sejahtera.

Hingga pukul 11.15 Wita, kegiatan berjalan aman, lancar, dan penuh semangat kekeluargaan. Kopda Herman, mewakili Koramil 01/Telaga, menutup keterlibatannya dengan harapan bahwa proses musyawarah hari ini akan menghasilkan kebijakan yang berpihak pada rakyat. Desa Dulamayo Utara hari ini tidak hanya menyusun anggaran, tetapi juga membangun harapan.