
Tegak dalam Duka, Kodim 1315/Kabgor Hadiri Upacara Pemakaman Alm. Serka Purn. Syafar Mandjali

Telaga, 06 Agustus 2025 – Di bawah langit sendu Desa Pentadio Barat, Kecamatan Telaga Biru, suasana duka menyelimuti dusun 3. Tepat pukul 14.15 Wita, upacara pemakaman militer untuk mengenang jasa dan pengabdian Alm. Serka Purn. Syafar Mandjali NRP 438291 dilaksanakan dengan penuh khidmat oleh Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo.
Almarhum menghembuskan napas terakhir pada Rabu dini hari pukul 02.30 Wita di kediamannya dalam keadaan sehat, tanpa sakit yang diketahui sebelumnya. Di usia 82 tahun, beliau wafat dalam tenang di tengah keluarga tercinta. Sosoknya dikenal sebagai prajurit berdedikasi tinggi semasa aktif di TNI AD.
Upacara pemakaman militer ini dipimpin langsung oleh Letda Inf. Liwang, S.H. sebagai Inspektur Upacara, didampingi oleh Praka Movid sebagai Ajudan Inspektur. Bertugas sebagai Komandan Upacara adalah Sertu Jalil, dengan Sertu Mudjiono sebagai Perwira Upacara. Serda Rolyst dari Unit Intel Kodim 1315 bertindak sebagai pembawa acara. Kekuatan pasukan terdiri dari 1 SST personel Kodim 1315/Kab. Gorontalo serta satu regu penembak salvo sebagai penghormatan militer terakhir.
Sebagai bagian dari komitmen pertahanan negara, Kodim 1315/Kab. Gorontalo terus melaksanakan tugas utama yakni melatih kemampuan personel, menggelar kekuatan, serta menyelenggarakan pembinaan teritorial guna menyiapkan wilayah pertahanan darat yang tangguh serta menjaga stabilitas keamanan di wilayah binaannya.
Upacara dimulai dengan tahap persiapan, di mana Komandan Upacara memasuki lapangan dan langsung mengambil alih pimpinan. Laporan disampaikan oleh Perwira Upacara. Selanjutnya, Inspektur Upacara Letda Inf. Liwang, S.H., memasuki tempat upacara. Setelah pasukan disiapkan, laporan formal diberikan oleh Komandan Upacara kepada Inspektur.
Riwayat hidup Alm. Serka Purn. Syafar Mandjali dibacakan dalam suasana yang hening. Sepanjang pengabdiannya, almarhum dikenal sebagai prajurit berdedikasi, disiplin, dan selalu mengutamakan tugas negara di atas kepentingan pribadi. Banyak kolega dan warga mengenangnya sebagai sosok bersahaja yang penuh pengabdian.
Pembacaan Apel Persada oleh Inspektur Upacara menjadi momen menggetarkan hati. Kalimat demi kalimat dilafalkan sebagai tanda penghormatan tertinggi dari negara atas jasa-jasa almarhum yang telah menunaikan tugas sebagai prajurit sejati.
Satu regu salvo bersiap di posisi, senapan dikokang, dan suara tembakan penghormatan pun menggema tiga kali tembakan dilepaskan ke udara sebagai tanda penghormatan militer. Pasukan kemudian menerima aba-aba untuk pasang sangkur, sebuah simbol kesiapan dan kehormatan di hadapan gugurnya rekan sejawat.
Prosesi penurunan jenazah berlangsung dalam sunyi. Seluruh pasukan berdiri tegak ketika peti jenazah diturunkan secara perlahan ke liang lahat. Momen ini menjadi titik puncak emosional dalam upacara, mengiringi kepergian almarhum ke peristirahatan terakhir.
Penghormatan terakhir kepada jenazah dipimpin oleh Komandan Upacara dengan aba-aba penuh wibawa. Setelah itu, pasukan menerima komando untuk lepas sangkur, menandakan bahwa tugas telah selesai, dan penghormatan telah diberikan sepenuhnya.
Tanah merah ditabur perlahan oleh Inspektur Upacara sebagai simbol penyerahan kepada Sang Pencipta. Wakil keluarga kemudian menyusul, sebelum akhirnya petugas pemakaman menyempurnakan proses penimbunan. Pasukan disiapkan kembali dalam formasi.
Selanjutnya, bunga-bunga ditaburkan dengan khidmat oleh Inspektur Upacara, disusul wakil keluarga dan seluruh yang hadir. Sebuah karangan bunga kemudian diletakkan di atas makam, sebagai lambang cinta dan penghormatan terakhir dari negara dan keluarga besar TNI.
Dalam sambutannya, Letda Inf. Liwang, S.H., menyampaikan. Tiada kata yang lebih tepat saya ucapkan selain turut berduka cita. Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Kami harap keluarga ikhlas melepas kepergian almarhum... Semoga jasa-jasa dan pengabdiannya diterima di sisi Allah S.W.T., dan menjadi teladan bagi kita semua.”
Sambutan tersebut menjadi pengingat bahwa pengabdian almarhum bukan hanya untuk TNI, tetapi untuk rakyat dan bangsa yang ia cintai.
Pasukan kembali pasang sangkur untuk penghormatan terakhir. Setelah laporan final disampaikan kepada Inspektur Upacara bahwa seluruh rangkaian telah selesai, Inspektur Upacara meninggalkan tempat, dan pasukan dibubarkan dengan tertib.
Upacara ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa dan pengabdian almarhum kepada bangsa dan negara. Ini adalah wujud penghormatan tertinggi dari TNI AD kepada purnawirawan yang telah menuntaskan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Serka Purn. Syafar Mandjali, yang meninggal dunia secara alami dalam usia lanjut. Ia adalah sosok purnawirawan yang patut dihormati oleh negara. Pada pukul 02.30 Wita, almarhum yang sebelumnya dalam keadaan sehat, tiba-tiba menghembuskan napas terakhir di rumah duka, tanpa keluhan atau tanda-tanda sakit. Kepergiannya yang tenang mengisyaratkan bahwa ia telah menyelesaikan tugas hidupnya.
Upacara ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai edukasi nilai-nilai patriotisme kepada generasi muda. Ia menegaskan bahwa setiap prajurit TNI akan selalu dikenang dan dihormati atas pengabdiannya.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan semoga masyarakat terus meneladani semangat perjuangan dan disiplin yang ditinggalkan oleh almarhum.
Alm. Serka Purn. Syafar Mandjali adalah contoh prajurit sejati. Penghormatan militer ini menjadi simbol bahwa negara tidak pernah melupakan jasa putra-putra terbaiknya. Dengan segala penghormatan, beliau dilepas menuju keabadian.
Dengan tertib dan penuh khidmat, anggota Kodim 1315/Kab. Gorontalo mengawal hingga akhir pemakaman militer ini. Tepat pukul 14.15 Wita, upacara selesai dalam keadaan aman dan lancar, menandai akhir dari penghormatan terakhir kepada sosok prajurit sejati Alm. Serka Purn. Syafar Mandjali.
