Takziah Hari Ke-7 Almarhum Mahmud Tuna, Serka Laode Kalawara Sampaikan Ceramah Penuh Makna
Takziah Hari Ke-7 Almarhum Mahmud Tuna, Serka Laode Kalawara Sampaikan Ceramah Penuh Makna

By Rudensanger 05 Mei 2025, 03:34:13 WIB Kegiatan Kodim
Takziah Hari Ke-7 Almarhum Mahmud Tuna, Serka Laode Kalawara Sampaikan Ceramah Penuh Makna

Gorontalo, 3 Mei 2025 - Suasana haru dan penuh hikmah menyelimuti rumah duka di Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, dalam rangkaian acara takziah hari ketujuh wafatnya Almarhum Mahmud Tuna. Dalam kegiatan yang berlangsung pada pukul 16.30 Wita tersebut, hadir sejumlah tokoh penting masyarakat, antara lain perwakilan Camat Limboto, Kepala Desa Ombulo Bapak Irfan, Babinsa Koramil 1315-05/Boliyohuto Serka Laode Kalawara sebagai penceramah utama, serta tokoh masyarakat, tokoh pemuda, lembaga adat desa, para imam wilayah, dan warga setempat dengan jumlah undangan yang diperkirakan mencapai 170 orang.

Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Almarhum sekaligus sarana untuk menghibur dan meringankan beban pikiran keluarga yang ditinggalkan. Serka Laode Kalawara, yang dikenal sebagai sosok prajurit yang religius dan dekat dengan masyarakat, menyampaikan ceramah agama yang penuh makna dan menggugah hati.

Dalam ceramahnya, Serka Laode Kalawara menekankan pentingnya kesabaran dan keikhlasan dalam menerima musibah kehilangan orang tercinta. Ia mengingatkan bahwa hidup ini hanyalah sementara dan setiap insan pada akhirnya akan kembali kepada Sang Pencipta.

Pesan Takziah Penuh Hikmah, Berikut adalah beberapa inti pesan yang disampaikan oleh Serka Laode Kalawara dalam ceramah takziahnya:

Hidup Menunggu Giliran

“Cepat atau lambat, kita semua akan kembali kepada Allah SWT,” ucapnya. Ia mengutip Surah Al-Baqarah ayat 156 sebagai pengingat:

"Allaziina izaaa ashoobat-hum mushiibah, qooluuu innaa lillaahi wa innaaa ilaihi rooji'uun"

"Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata 'Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un' (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).”

Kematian Adalah Keniscayaan

Kematian tidak memandang status sosial. Ia menegaskan, "Kaya atau miskin, tua maupun muda, semua akan mengalami kematian," sambil mengutip Surah Ali Imran ayat 185:

"Kullu nafsing zaaa-iqotul maut..."

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati."

Ajal Tidak Bisa Ditunda. Dalam Surah Al-A'raf ayat 34 dijelaskan bahwa setiap umat memiliki ajal yang tidak bisa dimajukan atau diundurkan:

"Wa likulli ummatin ajal, fa izaa jaaa-a ajaluhum laa yasta-khiruuna saa'ataw wa laa yastaqdimuun"

Persiapan Menghadapi Kematian. Mengakhiri ceramahnya, Serka Laode mengajak semua yang hadir untuk menjadikan hidup ini sebagai bekal menuju akhirat dengan meningkatkan ketakwaan. Ia mengutip QS. Al-Baqarah ayat 197:

"Wa tazawwaduu fa inna khoiroz-zaadit-taqwaa, wattaquuni yaaa ulil-albaab"

"Berbekal- bekal kalian, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!"

Dukungan dan Kehadiran Tokoh Masyarakat  Acara takziah hari ketujuh ini menjadi bukti nyata solidaritas sosial dan semangat kebersamaan masyarakat Desa Ombulo. Kehadiran berbagai elemen masyarakat serta tokoh pemerintahan menunjukkan bahwa duka yang dirasakan keluarga Almarhum Mahmud Tuna juga menjadi duka bersama. Kehadiran Babinsa sebagai tokoh militer yang juga berperan dalam kehidupan sosial masyarakat menambah nilai spiritual dalam kegiatan ini.

Kegiatan takziah hari ketujuh ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada Almarhum, tetapi juga sebagai pengingat bagi semua yang hadir akan pentingnya persiapan diri dalam menghadapi kematian. Kehadiran dan ceramah dari Babinsa Koramil 1315-05/Boliyohuto, Serka Laode Kalawara, memberikan kekuatan moral dan spiritual bagi keluarga yang ditinggalkan, serta mempererat tali silaturahmi di tengah masyarakat.

Dengan berakhirnya acara takziah hari ketujuh ini, masyarakat berharap agar keluarga besar Almarhum Mahmud Tuna diberi ketabahan dan kekuatan oleh Allah SWT. Doa-doa terus mengalir untuk almarhum agar mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Kehadiran Babinsa dan para tokoh masyarakat menjadi simbol bahwa dalam suka maupun duka, masyarakat Desa Ombulo tetap bersatu dan saling menguatkan.




Video Terkait:

Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment