
Simbol Kepedulian Pemerintah, Kopda Lamudi Hadiri Penyerahan Bantuan Pangan di Botuboluo

Biluhu, 28 Juli 2025 – Di Desa Botuboluo, pagi itu lebih semarak dari biasanya. Langit biru menaungi kantor desa yang telah dipadati warga sejak pagi, bersiap menerima secercah harapan dalam bentuk bantuan cadangan pangan dari pemerintah. Pada pukul 10.30 Wita, prosesi penyerahan secara simbolis dimulai, dan sorotan mata pun tertuju pada sosok tegas namun bersahaja: Kopda Lamudi, Babinsa Koramil 1315-03/Tabongo.
Dalam balutan seragam loreng, ia hadir bukan sekadar sebagai tamu, melainkan sebagai wakil negara yang menjaga ketertiban, mengawal rasa aman, dan memastikan bahwa bantuan diterima dengan cara yang adil dan tertib.
Tugas seorang Babinsa tidak berhenti pada batas keamanan fisik semata. Kopda Lamudi menjalankan perannya sebagai penjaga perdamaian, pembina masyarakat, sekaligus penghubung antara rakyat dan negara. Dalam setiap langkahnya, ia menanam nilai ketertiban, mengayomi tanpa banyak bicara, dan memastikan bahwa tak ada satu pun warga yang merasa sendirian dalam menghadapi kehidupan.
Kegiatan hari itu bukanlah kegiatan biasa. Hadir langsung Bupati Kabupaten Gorontalo, Hj. Sofyan Puhi, didampingi oleh Hj. Titi H. Nur, SE., M.Pd dari Dinas Sosial, Camat Biluhu Sofyan Ali, Kapolsek Batudaa Pantai Ipda J.D Saleh, serta para kepala desa se-Kecamatan Biluhu. Tak ketinggalan, aparat Desa Botuboluo dan seluruh masyarakat penerima manfaat turut meramaikan momentum ini. Kehadiran mereka menjadi penanda kuat bahwa negara tak pernah absen saat rakyat membutuhkan.
Sebanyak 174 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tercatat sebagai penerima Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah Tahun 2025. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Gorontalo, menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir hingga ke desa-desa terpencil, menjangkau mereka yang paling membutuhkan, dan menguatkan ikatan sosial antarwarga dan negara.
Kegiatan ini sangat jelas, menghadirkan rasa aman pangan bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan. Bukan sekadar bantuan logistik, tetapi bentuk empati dan perlindungan dari pemerintah kepada warganya. Lewat program ini, negara berupaya menguatkan pondasi ketahanan sosial di level paling dasar.
Bantuan ini lahir dari kepedulian atas dampak ekonomi pasca pandemi, perubahan harga pangan, dan tekanan hidup yang masih dirasakan oleh sebagian besar masyarakat. Pemerintah menggulirkan bantuan ini sebagai langkah strategis untuk mengurangi beban hidup warga, serta memperkuat jaring pengaman sosial yang selama ini menjadi harapan banyak keluarga.
Kegiatan dimulai dengan pembukaan resmi oleh panitia, dilanjutkan sambutan Bupati Gorontalo yang menyentuh hati warga. Kemudian dilangsungkan penyerahan simbolis kepada perwakilan KPM, disaksikan oleh seluruh tamu undangan. Dalam suasana tertib dan kondusif, Kopda Lamudi sigap menjaga alur kegiatan tetap aman, rapi, dan terorganisir dengan baik hingga penyaluran selesai.
Bagi masyarakat Desa Botuboluo, manfaat dari bantuan ini terasa langsung. Di tengah mahalnya harga kebutuhan pokok, bantuan ini hadir sebagai penyangga hidup. Banyak warga mengaku sangat terbantu, terutama bagi lansia, ibu rumah tangga, dan keluarga dengan pendapatan tak menentu. Ini bukan sekadar beras, ini adalah energi untuk bertahan dan melangkah maju.
Masyarakat berharap program seperti ini terus berlanjut dan meluas. Mereka ingin melihat kehadiran pemerintah dan aparat seperti Babinsa bukan hanya di saat ada bantuan, tapi juga dalam pembinaan, penguatan ekonomi, dan perlindungan sosial jangka panjang. “Semoga ini bukan akhir, tapi awal dari perhatian berkelanjutan,” ucap salah satu warga dengan mata berbinar.
Penyerahan simbolis Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah Tahun 2025 di Desa Botuboluo menjadi bukti sinergi antara negara, aparat, dan masyarakat. Tidak hanya berhasil menyalurkan bantuan secara tepat sasaran, kegiatan ini juga memperkuat rasa persatuan dan kepercayaan warga terhadap pemerintah dan TNI.
Kegiatan berakhir pukul 11.30 Wita dalam suasana aman dan kondusif. Kopda Lamudi, dengan langkah tenangnya, mengakhiri tugasnya hari itu seperti biasa tanpa banyak sorotan, tapi dengan dampak yang dalam. Ia tak hanya hadir sebagai prajurit, tapi sebagai bagian dari denyut nadi desa, menjaga agar rakyat tetap dalam naungan rasa aman, damai, dan dihargai.
