Siaga Bencana, Prajurit Kodim 1315 Lakukan Simulasi Penanganan Situasi Darurat

By Rudensanger 05 Agu 2025, 10:31:27 WIB Kegiatan Kodim
Siaga Bencana, Prajurit Kodim 1315 Lakukan Simulasi Penanganan Situasi Darurat

Limboto, 05 Agustus 2025 – Pagi itu, matahari baru saja mulai memanjat langit Limboto, ketika derap langkah tegas prajurit Kodim 1315/Kab. Gorontalo mulai memenuhi halaman Posko Balai Wilayah Sungai (BWS) di kawasan pembersihan Danau Limboto, Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto. Selasa, 05 Agustus 2025, tepat pukul 08.00 Wita, sebuah simulasi berskala kecil tapi penuh makna dilaksanakan: Simulasi Penanggulangan Bencana Alam.

Kegiatan ini bukan sekadar latihan rutin, melainkan wujud nyata kesiapsiagaan aparat teritorial dalam menghadapi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi kapan saja. Alam tak pernah bisa ditebak, dan bencana tak datang dengan pemberitahuan. Karenanya, kesiapan personel baik secara fisik, taktik, maupun mental harus terus diasah dan disiapkan.

Sebagai satuan kewilayahan TNI AD di bawah Korem 133/Nani Wartabone, Kodim 1315/Kab. Gorontalo memiliki tanggung jawab besar, bukan hanya menjaga keamanan wilayah, tapi juga membina kemampuan satuannya melalui pelatihan, gelar kekuatan, dan kesiapan menghadapi ancaman, termasuk bencana alam.

Melalui pendekatan Pembinaan Teritorial (Binter), Kodim tidak hanya berperan dalam operasi militer, namun juga hadir sebagai kekuatan penopang dalam setiap persoalan rakyat baik saat damai, maupun saat darurat. Latihan seperti ini menjadi bagian dari misi tersebut: menyiapkan wilayah pertahanan darat yang tangguh dan responsif terhadap ancaman bencana.

Simulasi ini diikuti oleh personel pilihan dari Kodim 1315/Kab. Gorontalo dan dipimpin langsung oleh para perwira kunci di lingkup wilayah Kodim dan Korem, antara lain Mayor Cpl. M. Yasir. Ismail (Dantim Pal), Kapten Inf. Suyono (Dantim Intel Rem 133/NW), Lettu Inf. Indra Mooduto (Danramil 1315-03/Tabongo), Lettu Inf. Bambang (Danramil 1315-01/Telaga) dan Peltu Suyanto (Danpos Ramil 1315 Limboto Barat). Keberadaan para perwira ini memberikan semangat sekaligus pengawasan langsung terhadap jalannya simulasi, memastikan bahwa setiap prosedur dilaksanakan sesuai standar operasional.

Kegiatan ini muncul dari kesadaran akan tingginya potensi bencana di wilayah Kabupaten Gorontalo, terutama di sekitar Danau Limboto yang rawan banjir, tanah longsor, hingga cuaca ekstrem. Seiring perubahan iklim dan peningkatan aktivitas manusia di daerah tangkapan air, ancaman bencana semakin nyata.

Karena itu, simulasi ini bukan sebuah pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak. Menyiapkan personel yang siap tempur dalam kondisi darurat menjadi tanggung jawab Kodim yang tidak bisa ditunda.

Kegiatan ini dirancang secara sistematis. Tujuan utamanya adalah mengasah kesiapan reaksi cepat prajurit jika suatu saat bencana benar-benar melanda. Dalam simulasi ini, personel dilatih untuk menghadapi skenario banjir besar yang melanda pemukiman warga di sekitar Danau Limboto mulai dari evakuasi korban, pendirian tenda darurat, hingga distribusi logistik.

Kegiatan dimulai dengan apel persiapan, di mana seluruh personel diberi pengarahan oleh para perwira terkait skenario dan tahapan simulasi yang akan dijalankan. Di sini, disiplin dan koordinasi antar unsur menjadi kunci utama.

Dalam apel yang digelar sebelum simulasi dimulai, para peserta menerima arahan teknis sekaligus motivasi. Perwira yang bertugas menjelaskan alur penanganan bencana secara taktis dan terukur. Setiap prajurit ditugaskan pada titik-titik strategis sesuai perannya masing-masing mulai dari tim evakuasi, medis, logistik, hingga keamanan.

Begitu aba-aba dimulai, simulasi dilaksanakan seperti menghadapi kondisi nyata. Beberapa prajurit bertugas mengevakuasi warga ke titik aman, tim medis memberikan pertolongan pertama kepada korban, dan tim logistik menyalurkan bantuan secara sistematis. Kecepatan, ketepatan, dan kerja sama diuji secara langsung dalam latihan ini.

Setelah simulasi selesai, seluruh peserta mengikuti sesi evaluasi kegiatan. Di sini, setiap kekurangan dan kelebihan dibedah secara terbuka. Evaluasi dipimpin oleh Mayor Cpl. M. Yasir Ismail yang menyoroti pentingnya komunikasi lintas tim serta peningkatan kecepatan reaksi.

Meski hanya simulasi, tantangan tetap ada. Cuaca panas yang menyengat, medan yang licin di sekitar area Danau Limboto, serta keterbatasan alat menjadi hambatan tersendiri. Namun semangat prajurit Kodim tak surut mereka tetap menjalankan peran masing-masing dengan disiplin tinggi.

Dari hambatan tersebut, beberapa solusi langsung diterapkan di lapangan. Tim teknis menyesuaikan jalur evakuasi agar lebih efektif, sementara personel medis memperkuat koordinasi dengan tim lapangan. Ini menunjukkan bahwa latihan bukan hanya ajang uji keterampilan, tetapi juga ruang untuk menemukan solusi sebelum bencana nyata datang.

Simulasi ini menegaskan satu hal penting: Kodim 1315/Kab. Gorontalo siap dan sigap menghadapi segala bentuk bencana alam. Dengan latihan ini, TNI memperlihatkan bahwa kesiapsiagaan bukan sekadar slogan, melainkan hasil dari kerja nyata, latihan terukur, dan dedikasi tinggi untuk rakyat.

Rangkaian kegiatan simulasi berakhir tepat pukul 09.15 Wita. Seluruh kegiatan berlangsung dalam keadaan aman dan terkendali. Meskipun latihan telah usai, semangat siaga tetap menyala di dada setiap prajurit. Karena bagi mereka, melindungi rakyat dari ancaman bencana adalah bentuk lain dari pengabdian kepada bangsa.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment