
Sertu Sukirno Kawal Pendistribusian Beras Bulog di Desa Tualango

Telaga, 27 Juli 2025 — Sinar mentari sore perlahan meredup di langit Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo. Di sela-sela kesibukan akhir pekan, suasana kantor Desa Tualango justru ramai dan penuh harap. Sebanyak 210 karung beras Bulog masing-masing seberat 10 kilogram, siap untuk didistribusikan kepada 105 kepala keluarga penerima manfaat. Di tengah denyut kegiatan itu, tampak Sertu Sukirno, Babinsa Koramil 1315-01/Telaga, berdiri sigap mendampingi jalannya pendistribusian.
Sebagai ujung tombak TNI di wilayah desa, Sertu Sukirno menjalankan tugas utamanya dengan penuh tanggung jawab: menjaga keamanan, menciptakan perdamaian, serta membina masyarakat dalam bidang perlindungan dan keamanan sosial. Bagi Babinsa, kehadiran dalam setiap kegiatan kemasyarakatan bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari komitmen pengabdian tanpa pamrih.
Kegiatan pendistribusian tersebut juga turut dihadiri oleh Ferawati Ishak, Kepala Desa Tualango, yang memimpin langsung jalannya pembagian bantuan. Hadir pula Nirwati, pendamping Program Bantuan Pangan (PBP), dan Oke, sang sopir pengangkut logistik beras Bulog dari gudang hingga ke kantor desa. Kebersamaan mereka mencerminkan sinergi antara pemerintah desa dan aparat kewilayahan.
Beras yang tiba di kantor desa lebih dahulu dicek jumlah dan kualitasnya sebelum disalurkan ke masyarakat. Setiap kepala keluarga tercatat akan menerima dua karung beras, yang nantinya akan dibagikan melalui skema teratur agar tidak menimbulkan kerumunan. Sertu Sukirno memantau langsung proses penyaluran, memastikan tidak ada hambatan atau potensi kecurangan dalam pelaksanaan bantuan.
Pendistribusian beras ini tak sekadar membagikan karung demi karung bahan pangan, tetapi lebih dari itu ini adalah bentuk kepedulian negara terhadap denyut hidup warganya. Terutama bagi masyarakat yang terdampak secara ekonomi, bantuan ini hadir sebagai napas tambahan dalam menghadapi hari-hari sulit. Di balik program ini, ada komitmen besar pemerintah untuk menjaga agar tidak ada piring yang kosong di meja makan, terutama di desa-desa yang rentan terhadap tekanan sosial dan ekonomi. Ketahanan pangan bukan sekadar slogan melalui kegiatan ini, ia diwujudkan secara nyata.
Kegiatan ini muncul sebagai respons dari pemerintah terhadap fluktuasi harga pangan dan dampak ekonomi pasca-pandemi. Pemerintah pusat menggandeng Bulog untuk menyalurkan bantuan ke seluruh pelosok desa melalui koordinasi bersama pemerintah daerah dan aparat TNI di lapangan.
Sekitar pukul 14.00 Wita, truk pengangkut beras tiba di halaman kantor desa. Beras segera diturunkan dan dihitung. Sertu Sukirno bersama aparat desa mengatur proses pengecekan dan pengelompokan beras sesuai daftar penerima. Proses berlangsung tertib dan terorganisir. Sekitar pukul 18.00 Wita, semua beras telah didistribusikan ke tangan panitia untuk dibagikan kepada masyarakat esok hari.
Pendistribusian ini memberikan dampak langsung bagi masyarakat, khususnya dalam meringankan beban kebutuhan pokok. Lebih dari sekadar bantuan pangan, kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara masyarakat dengan aparat, membangun kepercayaan serta menciptakan rasa aman dan keberdayaan di tengah desa.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kehadiran negara benar-benar dirasakan oleh masyarakat hingga ke tingkat desa. Peran aktif Babinsa, sinergi pemerintah desa, dan bantuan logistik yang tepat sasaran menjadi kunci suksesnya pelaksanaan program ini.
Menjelang senja, ketika cahaya mulai merunduk di balik bukit Tilango, kegiatan pendistribusian beras di kantor Desa Tualango mencapai akhirnya. Tepat pukul 18.30 Wita, derap langkah masyarakat yang sejak siang hilir-mudik mengambil haknya perlahan mereda. Di tengah suasana yang kembali hening, Sertu Sukirno Babinsa Koramil 1315-01/Telaga masih berdiri tegak, memastikan setiap proses telah selesai dengan tertib.
Dengan langkah tenang dan wajah yang tetap bersahaja, ia meninggalkan halaman kantor desa, seolah tak ingin menarik perhatian atas peran besarnya hari itu. Tak banyak kata, tak ada sorotan kamera, namun tindakannya telah berbicara lantang: bahwa TNI ada bersama rakyat, tak hanya di medan tempur, tetapi juga di tengah kehidupan sehari-hari, mengawal ketahanan sosial dan pangan.
Semua berjalan lancar, aman, dan kondusif, berkat koordinasi yang solid antara aparat desa, pendamping program, serta pengawalan yang disiplin dari Babinsa. Ini bukan sekadar kegiatan pendistribusian logistik melainkan wujud nyata sinergi antara negara dan masyarakat, yang berakar pada rasa peduli dan tanggung jawab bersama.
Satu per satu warga pulang membawa karung beras dan sejumput harapan baru. Di balik tumpukan logistik itu, terselip rasa syukur, karena bagi sebagian keluarga, bantuan ini adalah penyambung hidup. Dan bagi aparat seperti Sertu Sukirno, hari itu hanyalah satu dari sekian banyak pengabdian senyap yang ia lakukan sebuah gambaran kecil dari dedikasi besar untuk rakyat.
