Semarak HUT RI ke-80, Babinsa Boliyohuto Hadiri Istighosah dan Zikir Bersama Nahdlatul Ulama

By Rudensanger 17 Agu 2025, 06:24:26 WIB Kegiatan Kodim
Semarak HUT RI ke-80, Babinsa Boliyohuto Hadiri Istighosah dan Zikir Bersama Nahdlatul Ulama

Boliyohuto, 16 Agustus 2025 – Malam yang penuh cahaya keimanan menyelimuti Lapangan Desa Sidodadi, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo. Ratusan jamaah Nahdlatul Ulama berkumpul dalam kegiatan rutinitas Istighosah yang dirangkaikan dengan zikir, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025. Acara yang digelar pada Sabtu malam, pukul 21.00 Wita ini, menjadi momentum sakral yang mempertemukan masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah dalam satu majelis doa.

Di tengah lautan jamaah, hadir Praka Muhammad Nurrochim, Babinsa Koramil 1315-05/Boliyohuto. Kehadirannya bukan sekadar memenuhi undangan, melainkan bagian dari tugas mulianya sebagai prajurit TNI AD. Babinsa memiliki peran penting dalam menjaga keamanan, perdamaian, dan membina masyarakat, khususnya dalam bidang perlindungan dan keamanan wilayah. Malam itu, ia dengan penuh keakraban menyatu bersama warga, memberikan rasa aman sekaligus mendekatkan diri dengan masyarakat binaannya.

Selain Babinsa, kegiatan ini juga dihadiri oleh jajaran tokoh penting dan pemuka masyarakat. Hadir Ketua Umum Pengurus Jimat NU, Kyai Abdul Rohim; Sekretaris Pelaksana Jimat NU, Ustadz Edi Suwito; Ketua Pelaksana Jimat NU, Ustadz Slamet; serta penceramah utama, Ky. H. Ahmad Sulton. Turut serta para pengasuh pondok pesantren se-Kabupaten Gorontalo, anggota DPRD Kabupaten, Sudarni Ratno, Camat Boliyohuto Hasyim Rifay, S.Pd., Kepala KUA dari Kecamatan Boliyohuto dan Asparaga, kepala desa, imam masjid, tokoh masyarakat, dan tokoh agama se-Kecamatan Boliyohuto. Kehadiran mereka semakin menambah khidmatnya suasana.

Rangkaian acara dibuka dengan penuh kekhusyukan, disusul dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Lantunan kalam ilahi yang menggema di langit malam seakan menenangkan hati, mengingatkan seluruh jamaah bahwa kemerdekaan yang diraih bangsa ini adalah anugerah besar dari Allah SWT.

Selanjutnya, Kepala Desa Sidodadi memberikan sambutan. Ia menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas terselenggaranya kegiatan ini di desanya. Menurutnya, Istighosah dan zikir kemerdekaan bukan hanya acara seremonial, tetapi juga sarana mempererat kebersamaan masyarakat.

Dilanjutkan dengan sambutan Ustadz Syahroni, yang menekankan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah. Beliau mengajak masyarakat untuk senantiasa bersyukur atas nikmat kemerdekaan dengan memperbanyak amal kebaikan. Sambutan kemudian diteruskan oleh Camat Boliyohuto, Hasyim Rifay, S.Pd. Ia mengingatkan bahwa kemerdekaan yang telah diraih harus dijaga bersama, bukan hanya dengan pembangunan fisik, tetapi juga dengan pembangunan iman dan moral masyarakat.

Acara berlanjut dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Ky. H. Ahmad Sulton. Dalam tausiyahnya, beliau mengisahkan betapa besar perjuangan para ulama dan pejuang bangsa dalam meraih kemerdekaan. Ia mengajak seluruh jamaah untuk mengisi kemerdekaan dengan pengabdian, menjaga persatuan, dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.

Puncak acara ditandai dengan zikir kemerdekaan. Ribuan suara jamaah bergema dalam satu lantunan doa, memohon agar Indonesia senantiasa diberi keberkahan, keamanan, dan kemajuan. Zikir bersama ini menjadi momen yang menyatukan rasa kebangsaan dan keimanan dalam satu irama spiritual yang mendalam.

Kegiatan Istighosah ini sudah menjadi agenda tahunan NU di Boliyohuto. Tradisi yang terus dilestarikan setiap tahun ini menjadi penanda bahwa rasa syukur atas nikmat kemerdekaan tak pernah luntur dalam jiwa masyarakat.

Tercatat, sekitar 750 jamaah NU dari se-Kecamatan Boliyohuto hadir dalam kegiatan tersebut. Jumlah yang besar ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menjaga tradisi keagamaan sekaligus kebangsaan.

Kegiatan ini menghimpun doa bersama, memperkuat iman, serta memohon keberkahan bagi bangsa dan daerah. Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya semangat kebersamaan, kepedulian tokoh agama, serta dukungan masyarakat yang selalu menjaga warisan tradisi keagamaan di Boliyohuto.

Kegiatan ini memang seharusnya terus diadakan, karena manfaatnya begitu nyata. Selain memperkuat ikatan spiritual, kegiatan ini juga mempererat tali silaturahmi, menumbuhkan semangat nasionalisme, serta meneguhkan komitmen menjaga persatuan bangsa.

Harapan besar datang dari masyarakat yang hadir. Mereka berharap kegiatan ini akan terus digelar dari tahun ke tahun, bahkan lebih meriah, agar generasi muda dapat terus belajar tentang arti syukur, persatuan, dan pengabdian kepada bangsa.

Pada akhirnya, kegiatan Istighosah dan zikir kemerdekaan ini menjadi penutup malam yang penuh makna. Jamaah pulang dengan hati tenang, membawa semangat baru untuk mengisi kemerdekaan dengan amal baik dan persaudaraan.

Praka Muhammad Nurrochim, Babinsa Koramil 1315-05/Boliyohuto, hadir bukan hanya sebagai saksi, tetapi juga sebagai penjaga ketenangan dalam kegiatan penuh makna ini. Perannya mempertegas bahwa kemerdekaan tidak hanya dirayakan dengan simbolik, tetapi juga dijaga dengan pengabdian dan doa bersama masyarakat.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment