
Saat Jalan Tertutup oleh Alam, Babinsa Hadir Membuka Jalan Harapan

Tibawa, 04 Agustus 2025 – Sisa-sisa keganasan alam masih membekas di jalan GORR Desa Isimu Utara, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo. Di sana, malam tak hanya membawa gelap, tapi juga tekad dan tanggung jawab. Tepat pukul 19.00 Wita, Senin malam itu, Anggota Babinsa Koramil 1315-04/Tibawa terlihat berjaga di lokasi longsor. Mereka tak hanya hadir sebagai pengamat, melainkan sebagai garda terdepan yang ikut mendampingi sekaligus mengamankan jalannya proses pembersihan material longsor yang menutupi ruas jalan sepanjang lebih dari 100 meter.
Longsor ini bukan kejadian mendadak. Ia adalah akumulasi dari musim hujan yang mengguyur Gorontalo dalam beberapa bulan terakhir. Curah hujan yang tinggi melunakkan struktur tanah di kawasan perbukitan sekitar jalur strategis GORR. Akibatnya, pada tanggal 29 Juli 2025, tanah tak lagi mampu menopang dirinya sendiri dan meluncur deras ke badan jalan, membawa serta bebatuan besar dan batang pohon.
Sebagai unsur teritorial yang bertugas menjaga keamanan dan kesiapsiagaan di daratan, Koramil 1315-04/Tibawa menjalankan peran vital dalam kegiatan ini. Mereka tak hanya berkutat pada latihan dan gelar kekuatan, tetapi juga menyelenggarakan Pembinaan Teritorial sebagai bentuk nyata kehadiran TNI di tengah masyarakat. Pendampingan yang dilakukan Babinsa merupakan bagian dari tugas pengamanan wilayah dan bentuk kepedulian terhadap keselamatan warga serta kelancaran jalur transportasi umum.
Pada malam pembersihan itu, Babinsa tidak sendiri. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Gorontalo turut hadir, mengerahkan alat berat dan operatornya untuk mempercepat pembersihan. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi tulang punggung dalam menghadapi situasi yang mengancam mobilitas masyarakat dan ekonomi daerah.
Peristiwa ini adalah pengingat akan pentingnya manajemen lingkungan. Kawasan perbukitan di sekitar jalan GORR mengalami kejenuhan air akibat intensitas hujan yang tinggi selama berbulan-bulan. Tanah yang tidak memiliki vegetasi penahan air dengan akar kuat menjadi rawan bergerak. Ketika hujan turun deras pada akhir Juli, longsor pun tak terhindarkan.
Longsor terjadi pada malam hari tanggal 29 Juli 2025. Saat sebagian warga tengah beristirahat, suara gemuruh dari atas bukit mengagetkan mereka. Dalam hitungan detik, jalan penghubung vital itu tertutup tanah, batu, dan batang pohon. Sejak saat itu, akses terganggu, dan berbagai pihak langsung dikerahkan untuk melakukan peninjauan serta tindakan cepat.
Kegiatan pembersihan tidak serta-merta berjalan mulus. Hujan yang kembali turun saat proses evakuasi menjadi hambatan utama. Tanah menjadi semakin licin dan sulit digerakkan. Beberapa alat berat bahkan harus berhenti sementara karena rawan tergelincir. Kondisi ini juga membahayakan para petugas yang bekerja dalam keterbatasan penerangan malam hari.
Untuk mengatasi hal ini, Babinsa berkoordinasi dengan Dinas PU guna menerapkan sistem kerja bergiliran dan siaga 24 jam. Penerangan tambahan dipasang, perimeter pengamanan diperluas agar tidak ada warga yang mendekat ke titik rawan, dan alat berat difokuskan pada titik longsor yang paling kritis terlebih dahulu. Komando lapangan disusun rapi agar semua berjalan efektif dan aman.
Kegiatan pembersihan ini bukan sekadar respons teknis terhadap bencana. Ini adalah wujud nyata sinergi antara TNI dan instansi sipil dalam merespons kebutuhan mendesak masyarakat. Jalan sepanjang 100 meter yang sempat lumpuh kini perlahan dibuka kembali, menghidupkan harapan akan lancarnya mobilitas dan aktivitas masyarakat.
Anggota Babinsa Koramil 1315-04/Tibawa tetap siaga. Pendampingan dan pengamanan masih terus dilakukan hingga kondisi dinyatakan benar-benar aman. Di tengah gelap malam, mereka berdiri tegap mewakili ketegasan negara dalam menjaga keselamatan rakyatnya, kapan pun dan di mana pun dibutuhkan.
