Penuh Khidmat, Dandim 1315/Kabgor Ikuti Apel Kehormatan dan Renungan Suci Kemerdekaan ke-80 RI

By Rudensanger 17 Agu 2025, 07:14:38 WIB Kegiatan Kodim
Penuh Khidmat, Dandim 1315/Kabgor Ikuti Apel Kehormatan dan Renungan Suci Kemerdekaan ke-80 RI

Telaga Biru, 16 Agustus 2025 – Malam yang hening di Taman Makam Pahlawan Desa Pentadio Barat dipenuhi suasana khidmat. Tepat pukul 23.50 Wita, apel kehormatan dan renungan suci digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 Tahun 2025. Dandim 1315/Kabupaten Gorontalo, Letkol Arh. Roma Laksana Yudha, S.Ap., M.Sos., hadir sebagai salah satu tokoh penting dalam kegiatan penuh makna tersebut.

Sebagai seorang komandan, Letkol Arh. Roma Laksana Yudha memegang tugas pokok untuk memimpin dan mengendalikan satuannya dalam penyelenggaraan Pembinaan Teritorial, serta membina kemampuan personel Kodim. Kehadirannya malam itu menjadi wujud nyata dedikasi seorang perwira dalam menjaga nilai luhur perjuangan bangsa, sekaligus meneguhkan tekad untuk terus melanjutkan pengabdian di bumi Hulondalo.

Acara sakral tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Gubernur Gorontalo Dr. Ir. H. Gusnar Ismail, M.M., Danrem 133/NW Brigjen TNI Hardo Toga Parlindungan Sihotang, Wakapolda Gorontalo Brigjen Pol. Simson Zet Ringgu, S.Ik., M.Si., serta pejabat Forkopimda tingkat provinsi dan kabupaten. Hadir pula para perwira TNI-Polri, pimpinan OPD, hingga tokoh masyarakat yang bersama-sama memberi penghormatan kepada para pahlawan.

Dalam susunan upacara, Brigjen TNI Hardo Toga Parlindungan Sihotang bertindak sebagai Inspektur Upacara, sementara Komandan Upacara dipercayakan kepada Letkol Arh. Roma Laksana Yudha. Perwira upacara diemban Kapten Inf. Jakobus Tuju selaku Pasi Pers Kodim 1315/Kabupaten Gorontalo. Komposisi ini mencerminkan sinergi dan tanggung jawab yang terjalin erat di antara para prajurit TNI.

Peserta upacara malam itu terdiri dari jajaran pejabat Forkopimda Provinsi dan Kabupaten, kelompok perwira menengah, Korsik TNI AD, perwira pertama, bintara dan tamtama gabungan TNI-Polri, pasukan bersenjata Batalyon 713/ST, serta gabungan personel TNI AL, AU, dan Polri. Formasi barisan mereka berdiri tegap, menambah nuansa khidmat dalam upacara penghormatan ini.

Suasana semakin hening ketika Inspektur Upacara memasuki tempat upacara. Komandan upacara melaporkan kesiapan pasukan, lalu disusul penghormatan kepada arwah para pahlawan. Seluruh peserta berdiri tegak, menundukkan kepala, dan larut dalam pembacaan apel kehormatan serta renungan suci. Dalam hening cipta, jiwa seakan dibawa kembali pada pengorbanan para pejuang yang telah mendahului.

Momen haru terasa ketika obor dan lilin diserahkan, melambangkan api semangat perjuangan yang tidak pernah padam. Cahaya redup lilin yang berjejer di sekitar makam pahlawan menjadi simbol abadi bahwa perjuangan mereka akan selalu menerangi jalan bangsa menuju masa depan.

Setelah itu, pembacaan doa dipanjatkan dengan penuh khidmat. Ucapan syukur dan harapan untuk keselamatan bangsa menggema di udara malam. Komandan upacara kemudian memberikan laporan, disusul penghormatan terakhir kepada arwah para pahlawan. Sebagai tanda berakhirnya prosesi, Inspektur Upacara meninggalkan tempat upacara dengan langkah terhormat.

Peristiwa ini terjadi karena setiap tahun bangsa Indonesia memiliki kewajiban moral dan sejarah untuk mengenang jasa para pahlawan. Apel kehormatan dan renungan suci bukan hanya seremonial, melainkan bagian dari upaya menjaga kesadaran kolektif bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari darah dan air mata perjuangan.

Kegiatan ini harus diadakan sebagai bentuk penghormatan dan pengingat bagi generasi penerus agar tidak melupakan sejarah. Dengan apel dan renungan, semangat patriotisme terus diwariskan dan dihidupkan di tengah masyarakat.

Apel kehormatan dan renungan suci ini adalah meneguhkan kembali nilai perjuangan, menumbuhkan rasa cinta tanah air, dan menanamkan kesadaran bahwa setiap anak bangsa memiliki kewajiban untuk menjaga kemerdekaan.

Selain mempererat rasa persatuan, juga menumbuhkan rasa tanggung jawab kolektif untuk mempertahankan keutuhan bangsa. Renungan suci mengajarkan pentingnya keteladanan, rela berkorban, dan cinta tanah air.

Dari kegiatan ini diharapkan agar generasi muda senantiasa menghormati jasa pahlawan, mengisi kemerdekaan dengan prestasi, serta menjaga persatuan bangsa di tengah berbagai tantangan zaman.

Apel kehormatan dan renungan suci merupakan momentum sakral yang memperkuat jiwa kebangsaan, memperdalam nilai sejarah, dan menjadi pengingat abadi tentang harga mahal sebuah kemerdekaan.

Rangkaian kegiatan apel kehormatan dan renungan suci ini berakhir pada Minggu, 17 Agustus 2025 pukul 00.10 Wita. Seluruh kegiatan berjalan dengan aman, tertib, dan penuh kekhidmatan. Dandim 1315/Kabupaten Gorontalo, Letkol Arh. Roma Laksana Yudha, bersama seluruh pejabat yang hadir meninggalkan lokasi dengan hati yang dipenuhi kebanggaan dan tekad untuk terus menjaga warisan kemerdekaan.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment