
Menyulam Nilai Kebangsaan, Serda Gufran Lakahia Bersama Warga Pentadio Rayakan HUT RI ke-80

Telaga Biru, 17 Agustus 2025 – Malam itu suasana kantor Desa Pentadio Barat dipenuhi cahaya semangat kemerdekaan. Pukul 20.00 Wita, ratusan warga tampak berbondong-bondong hadir menyaksikan kegiatan Talkshow Kemerdekaan RI ke-80 Tahun 2025, sebuah ruang diskusi yang menghadirkan tokoh-tokoh masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan. Dalam kegiatan tersebut, Serda Gufran Lakahia hadir mewakili Danramil 1315-01/Telaga, memberi warna kebersamaan antara TNI dan rakyat.
Sebagai prajurit TNI AD, Koramil memiliki tugas besar yang tidak pernah lekang oleh waktu. Mereka bukan hanya menjaga perbatasan atau mengamankan wilayah, tetapi juga membina masyarakat melalui Pembinaan Teritorial (Binter). Tugas utama seperti melatih kemampuan, menyiapkan kekuatan, hingga menjaga keamanan wilayah menjadi tanggung jawab yang selalu digenggam erat. Kehadiran Babinsa dalam forum seperti talkshow ini adalah bagian nyata dari misi tersebut menjalin komunikasi sosial sekaligus menanamkan semangat nasionalisme.
Tidak hanya Babinsa, jajaran tokoh penting pun turut hadir, memperkuat kesan hangat acara malam itu. Hadir di antaranya Hj. Dr. Espin Tuli M, SI dan Ramdhan Liputo M.Sos (Anggota DPRD Provinsi Gorontalo), Iptu Hi. Fitri S. Ali SH.MH (Kapolsek Telaga Biru), Hi. Supriadi Nappu SE (Kepala Desa Pentadio Barat), Bripka Samsuluding (Babinkamtibmas), mahasiswa KKN Muhammadiyah Gorontalo, anggota BPD, aparat desa, hingga masyarakat setempat. Kebersamaan ini menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan adalah milik bersama, lintas generasi dan profesi.
Rangkaian acara diawali dengan penuh khidmat. Pembukaan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya membuat seluruh hadirin berdiri tegak, merasakan kembali getaran perjuangan para pahlawan. Setelah itu, acara berlanjut dengan sesi talkshow yang menghadirkan diskusi penuh semangat seputar makna kemerdekaan di era sekarang.
Panitia pelaksana dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT RI ke-80 di Desa Pentadio Barat. Laporan tersebut menekankan bahwa kegiatan ini lahir dari keinginan masyarakat untuk tidak hanya merayakan, tetapi juga merenungkan makna kemerdekaan bagi generasi muda.
Kepala Desa Pentadio Barat, Hi. Supriadi Nappu SE, dalam sambutannya menegaskan bahwa talkshow ini menjadi sarana untuk memperkuat persatuan dan menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai perjuangan bangsa. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi teladan bahwa kemerdekaan tidak hanya diperingati dengan pesta rakyat, tetapi juga dengan ruang refleksi dan edukasi.
Talkshow bertujuan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan arti kemerdekaan, memberikan ruang bagi generasi muda untuk memahami perjuangan bangsa, serta memperkuat hubungan antara pemerintah, aparat, dan rakyat. Kegiatan ini terjadi karena adanya kebutuhan untuk menghadirkan wadah komunikasi yang membumi, dekat dengan masyarakat, dan menyentuh hati.
Talkshow harus diadakan karena nilai-nilai perjuangan perlu terus diwariskan. Di tengah derasnya arus globalisasi, forum semacam ini menjadi benteng pengingat bahwa bangsa ini berdiri di atas pengorbanan yang tidak ringan.
Banyak manfaat lahir dari kegiatan ini. Bagi masyarakat, talkshow menjadi ruang belajar dan inspirasi. Bagi pemerintah, kegiatan ini menjadi wadah untuk menyerap aspirasi rakyat. Bagi aparat TNI dan Polri, ini adalah sarana memperkuat kemanunggalan dengan masyarakat.
Harapan masyarakat pun satu, agar kegiatan serupa terus dilaksanakan setiap tahun, sehingga generasi penerus tidak kehilangan jejak sejarah perjuangan bangsanya.
Talkshow Kemerdekaan RI ke-80 di Desa Pentadio Barat bukan hanya sebuah acara, tetapi sebuah momentum yang mempererat persatuan, menumbuhkan rasa cinta tanah air, dan menghidupkan kembali semangat kemerdekaan.
Acara pun diakhiri dengan pembacaan doa, yang dipimpin secara khusyuk untuk memohon keberkahan, keselamatan bangsa, dan kekuatan menjaga persatuan Indonesia. Doa ini menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan bukan hanya lahir dari usaha, tetapi juga disertai dengan harapan dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tepat pada Pukul 21.30 Wita acara resmi berakhir. Serda Gufran Lakahia, yang hadir mewakili Danramil 1315-01/Telaga, bersama seluruh tamu undangan meninggalkan lokasi dengan penuh rasa syukur. Malam itu ditutup dalam keadaan aman, tertib, dan penuh makna, meninggalkan jejak semangat kemerdekaan di hati masyarakat Desa Pentadio Barat.
