
Menjemput Harapan di Desa Bakti, Sertu Silfester Kawal Pendistribusian Beras untuk Rakyat

Pulubala, 04 Agustus 2025 – Di tengah riuhnya dunia yang kian bergerak cepat, ada satu pemandangan yang menyentuh di sebuah sudut Kecamatan Pulubala. Sertu Silfester, Babinsa dari Koramil 1315-04/Tibawa, hadir tak sekadar sebagai penjaga wilayah, tapi juga sebagai penjaga harapan turut mengawal pendistribusian beras Bulog bagi warga Desa Bakti. Kegiatan ini berlangsung pada Senin sore, pukul 15.30 Wita, bertempat di kantor desa setempat.
Sebagai seorang Babinsa, tugas utama Sertu Silfester bukan hanya menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga menjadi sosok pembina, pengayom, sekaligus sahabat masyarakat. Dalam setiap aktivitas sosial kemasyarakatan, ia hadir dengan kepekaan yang tulus, membina warga agar selalu merasa aman, dihargai, dan diperhatikan dalam dinamika kehidupan desa.
Turut hadir dalam kegiatan kemanusiaan ini antara lain Ronal Jafar selaku Sekretaris Desa Bakti, para aparat desa, serta Yusran Tantu yang bertugas sebagai sopir pengangkut bantuan logistik. Kehadiran mereka menandakan bahwa gotong royong dan kebersamaan masih menjadi napas utama pembangunan di desa.
Pendistribusian beras Bulog hari itu tidak sekadar soal angka. Sebanyak 862 karung beras, masing-masing seberat 10 kilogram, disiapkan untuk dibagikan kepada 431 Kepala Keluarga. Bantuan ini merupakan jatah untuk bulan Juni dan Juli, dan menjadi penopang bagi banyak keluarga dalam menghadapi tantangan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Tujuan kegiatan ini begitu jelas: meringankan beban masyarakat, terutama kelompok rentan dan prasejahtera, agar tetap bisa bertahan dan hidup layak di tengah fluktuasi harga pangan dan ketidakpastian ekonomi. Sebab, dalam sekarung beras tersimpan lebih dari sekadar butiran padi—di dalamnya ada napas kehidupan, senyum anak-anak, dan ketenangan batin para ibu di dapur mereka.
Kegiatan ini dapat terlaksana karena adanya sinergi antara pemerintah pusat melalui Bulog, pemerintah desa, serta para aparat teritorial. Ketika negara hadir lewat kebijakan distribusi pangan, maka Babinsa menjadi jembatan yang memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar sampai dan tepat sasaran.
Manfaatnya pun sangat nyata: mengurangi tekanan ekonomi rumah tangga, menjaga ketahanan pangan di tingkat desa, serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap kehadiran negara yang peduli dan tanggap terhadap kebutuhan mereka.
Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa kerja bersama dan semangat peduli adalah kunci untuk menjaga harmoni sosial. Negara tak bisa bekerja sendiri, dan rakyat butuh kehadiran nyata di tengah-tengah mereka. Maka, peran seorang Babinsa seperti Sertu Silfester menjadi sangat penting—bukan sekadar militer, tetapi juga pilar kemanusiaan.
Kegiatan pendistribusian berakhir pukul 15.20 Wita dalam suasana aman, lancar, dan tertib. Dengan senyum tenang dan sapa hangat kepada warga yang mengantre, Sertu Silfester menutup harinya dengan penuh kepuasan batin. Ia tahu, di balik langkah kecilnya hari ini, ada harapan besar yang tumbuh di Desa Bakti.
