
HUT RI ke-80, Dandim 1315/Kab. Gorontalo Bersama Forkopimda Ikuti Upacara Taptu dan Pawai Obor

Limboto, 16 Agustus 2025 - Dalam semarak menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, suasana Kota Limboto dipenuhi cahaya obor yang berderap menyatu dengan langkah para peserta pawai. Pada malam itu, Sabtu 16 Agustus 2025 pukul 19.15 Wita, di depan rumah adat Gorontalo Banthayo Poboide, Dandim 1315/Kabupaten Gorontalo Letkol Arh. Roma Laksana Yudha, S.Ap., M.Sos., hadir bersama jajaran Forkopimda dalam kegiatan upacara Taptu dan pawai obor yang penuh khidmat.
Sebagai seorang pemimpin satuan, Dandim 1315/Kabupaten Gorontalo memiliki tanggung jawab besar dalam memimpin dan mengendalikan kegiatan satuannya, khususnya dalam penyelenggaraan pembinaan teritorial di wilayahnya. Kehadirannya dalam kegiatan ini tidak hanya sebagai simbol, tetapi juga wujud nyata dari tugasnya membina kemampuan personel Kodim agar senantiasa siap mendukung tugas pokok TNI AD, sekaligus menjaga hubungan harmonis dengan seluruh komponen masyarakat.
Selain Dandim, tampak pula tokoh-tokoh penting hadir memeriahkan malam bersejarah tersebut. Di antaranya, Kajari Gorontalo Abvianto Saefulloh, S.H., M.H., Kapolres Gorontalo AKBP Ki Ide Bagus Tri, S.I.K., Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo Zulfikar Y. Usira, S.E., Sekda Kabupaten Gorontalo Sugondo A. Makmur, S.Pd., M.H., para pimpinan OPD Kabupaten Gorontalo, hingga ribuan masyarakat yang tumpah ruah di jalan menyaksikan pawai obor.
Rangkaian acara dimulai dengan upacara Taptu. Suasana penuh wibawa tercipta ketika seluruh peserta berdiri tegak, menyatukan hati dalam penghormatan terhadap perjuangan bangsa. Upacara itu menjadi tanda pembuka perjalanan semarak malam kemerdekaan.
Momen berikutnya adalah pemasangan obor secara simbolis oleh Inspektur Upacara. Cahaya api yang menyala menjadi lambang semangat juang para pahlawan, diteruskan kepada generasi penerus bangsa yang malam itu ikut serta dalam barisan pawai.
Setelah itu, suasana khidmat semakin terasa ketika doa dipanjatkan. Lantunan doa menjadi pengingat bahwa kemerdekaan bukan hanya hasil perjuangan fisik, melainkan juga berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Semua yang hadir menundukkan kepala, berharap negeri ini selalu dalam lindungan-Nya.
Tibalah saat yang paling dinanti, yaitu pelepasan peserta pawai obor. Forkopimda Kabupaten Gorontalo berdiri di barisan depan, melepas dengan penuh semangat ratusan peserta yang membawa obor menyusuri jalan-jalan utama Limboto.
Rute perjalanan pawai obor pun menjadi daya tarik tersendiri. Start dimulai dari depan rumah adat Kabupaten Gorontalo, lalu berbelok ke arah simpang empat kantor Dukcapil. Dari sana, rombongan bergerak ke simpang tiga Alfa Mart Kayumerah, lurus hingga simpang empat Kalpataru. Selanjutnya, peserta berbelok kiri menuju simpang tiga food court Limboto, kembali berbelok kiri ke simpang empat rumah dinas Bupati Gorontalo, lalu berbelok kanan hingga akhirnya finish di depan rumah adat Kabupaten Gorontalo. Rute itu dipenuhi sorak sorai masyarakat yang berdiri di tepi jalan.
Total ada 547 peserta pawai obor yang terdiri dari siswa SD, SMP, hingga SMA se-Kabupaten Gorontalo. Kehadiran mereka menambah meriah suasana, seakan menegaskan bahwa semangat kemerdekaan tetap hidup di dada generasi muda.
kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan sebagai pengingat akan pentingnya menjaga api perjuangan bangsa. Upacara Taptu dan pawai obor menjadi media untuk menanamkan nilai patriotisme, kebersamaan, dan semangat juang kepada masyarakat, khususnya generasi penerus.
Dengan adanya semangat gotong royong dan tekad bersama untuk terus menghormati jasa para pahlawan. Tanpa semangat kolektif, tentu suasana penuh makna ini tidak akan tercipta.
Oleh karena itu, kegiatan semacam ini harus senantiasa diadakan, agar semangat nasionalisme tidak pernah padam. Melalui tradisi ini, generasi muda dapat belajar bahwa kemerdekaan yang dinikmati hari ini adalah buah perjuangan panjang yang harus dijaga dan diisi dengan pengabdian.
Manfaat dari kegiatan ini begitu terasa. Selain mempererat persatuan dan kebersamaan, pawai obor juga menjadi momentum menguatkan nilai cinta tanah air, membangun kedisiplinan, dan mengajarkan bahwa setiap langkah kecil dalam kebersamaan adalah bagian dari perjuangan besar bangsa.
Kegiatan ini mampu menjadi warisan budaya yang terus dilestarikan. Semoga semangat yang dipancarkan dari obor malam ini terus menyala, menerangi jalan generasi muda dalam menjaga persatuan bangsa.
Upacara Taptu dan pawai obor bukan hanya agenda seremonial semata, melainkan sebuah perwujudan rasa syukur, penghormatan pada perjuangan, dan semangat untuk terus menjaga kedaulatan bangsa Indonesia.
Kegiatan ini ditutup dengan penuh khidmat. Pada pukul 19.40 Wita, rangkaian upacara Taptu berakhir dalam keadaan aman dan tertib. Kehadiran Dandim 1315/Kabupaten Gorontalo, Forkopimda, serta antusiasme masyarakat menegaskan bahwa semangat kemerdekaan tetap menyala di hati seluruh rakyat Gorontalo.
