Dialog Aspirasi RRI Gorontalo, Babinsa Garda Terdepan Cegah Konflik, Bangun Kedamaian

By Mohammad Rashya 28 Agu 2025, 08:57:44 WIB Berita Terkini
Dialog Aspirasi RRI Gorontalo, Babinsa Garda Terdepan Cegah Konflik, Bangun Kedamaian

Gorontalo, 28 Agustus 2025 – Suasana Studio RRI Gorontalo pagi itu terasa hangat. Kamis, 28 Agustus 2025 pukul 07.20 Wita, Serka Laode Kalawara, Babinsa Koramil 1315/Kab. Gorontalo, duduk berdampingan bersama moderator RRI, bapak Andi Panga. Mereka hadir dalam Dialog Aspirasi yang mengangkat tema penting: “Peran Babinsa Mediasi Masalah Tanpa Konflik di Provinsi Gorontalo.” Tema yang sederhana namun sarat makna, menyentuh denyut kehidupan masyarakat.

Menjadi seorang Babinsa bukan sekadar menjaga keamanan fisik, melainkan merawat harmoni sosial di tengah masyarakat. Dalam dialog itu, Serka Laode menggambarkan peran Babinsa layaknya pagar kokoh desa yang tak hanya berdiri sebagai pelindung, tetapi juga sebagai peneduh. Babinsa hadir membina masyarakat di bidang perlindungan dan keamanan, mengajak untuk selalu hidup berdampingan dengan rasa saling percaya dan peduli.

Dalam perannya, Babinsa bukan hanya aparat militer, tetapi juga sahabat masyarakat desa. Serka Laode menegaskan, setiap dinamika yang muncul, baik mendukung program pemerintah maupun permasalahan sosial, selalu dihadapi dengan koordinasi bersama pemerintah desa, Bhabinkamtibmas, hingga perangkat adat. Jika masalah bisa diselesaikan di tingkat desa, Babinsa akan mendorong musyawarah. Namun bila harus naik ke ranah hukum, proses itu tetap ditempuh dengan tertib dan berjenjang.

Dialog tersebut juga membahas tantangan besar yang sering ditemui Babinsa. Bukan hanya soal cuaca, medan, atau letak pedalaman, melainkan persoalan lebih mendasar: lemahnya kesadaran masyarakat akan nilai agama dan moral. “Banyak masalah lahir karena manusia lupa pada dirinya dan Allah SWT,” ungkap Serka Laode. Dari miras, judi, hingga praktik kezaliman lain, semua itu menjadi akar konflik. Karena itu, Babinsa hadir bukan hanya sebagai pengayom, tetapi juga memberi sentuhan pembinaan mental dan rohani yang menyejukkan.

Untuk membuka ruang komunikasi antara TNI dan masyarakat melalui media publik. Dengan membicarakan peran Babinsa secara terbuka, diharapkan masyarakat semakin memahami bahwa TNI tidak hanya hadir saat ada konflik, melainkan selalu berada di tengah rakyat, menjaga, membimbing, dan memediasi setiap masalah agar tidak membesar.

Kegiatan ini lahir dari realitas sosial Gorontalo yang dinamis. Beragam masalah kecil kerap muncul di desa-desa, dari sengketa tanah hingga perbedaan kepentingan. Namun dengan kehadiran Babinsa, banyak potensi konflik berhasil diredam. RRI sebagai media publik kemudian berinisiatif menjadikan pengalaman Babinsa ini sebagai bahan dialog, agar masyarakat luas dapat mengambil pelajaran.

Dialog Aspirasi seperti ini menjadi penting karena menjadi wadah terbuka untuk mempertemukan suara masyarakat dengan aparat keamanan. Jika biasanya penyelesaian konflik dilakukan di ruang tertutup, kali ini gagasan damai itu diperdengarkan ke khalayak luas. Hal ini memberi pesan: keamanan dan perdamaian adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik aparat.

Masyarakat mendapatkan pencerahan bahwa Babinsa bukan sekadar simbol militer, melainkan bagian dari keluarga besar desa. Dialog ini juga memperkuat sinergi antara TNI, pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan warga untuk mencegah masalah sejak dini, sebelum menjadi konflik yang lebih besar.

Dari dialog ini, harapan Gorontalo terus menjadi wilayah yang damai, rukun, dan terhindar dari konflik. Serka Laode berharap masyarakat semakin terbuka menyampaikan masalah kepada Babinsa, bukan menutupinya hingga menjadi bara. Harapan lainnya, media seperti RRI tetap konsisten menjadi ruang aspirasi rakyat, tempat menyemai gagasan perdamaian.

Pada akhirnya, peran Babinsa dalam menjaga ketentraman masyarakat tidak bisa dipandang sebelah mata. Dari pengalaman di lapangan, Babinsa selalu berusaha memediasi, merangkul, dan menghadirkan solusi tanpa memperkeruh suasana. Dialog Aspirasi ini membuktikan bahwa sinergi TNI dengan rakyat adalah pondasi utama perdamaian.

Dialog Aspirasi yang dipandu RRI ini pun ditutup dengan penuh makna. Serka Laode Kalawara menegaskan, TNI hadir bukan untuk ditakuti, tetapi untuk dirasakan kehadirannya. Babinsa adalah bagian dari rakyat, lahir dari rakyat, dan akan selalu bersama rakyat. Dengan komunikasi yang sehat, konflik dapat dicegah, dan Gorontalo bisa terus menatap masa depan dengan damai.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment