Di Balik Musyawarah, Tumbuh Akar Ketahanan Pangan, Babinsa Telaga Turut Mengawal

By Rudensanger 07 Agu 2025, 12:50:50 WIB Kegiatan Kodim
Di Balik Musyawarah, Tumbuh Akar Ketahanan Pangan, Babinsa Telaga Turut Mengawal

Telaga Biru, 07 Agustus 2025 – Di tengah hangatnya semangat kebersamaan desa, aula kantor Desa Ulapato B menjadi saksi pertemuan penting pagi itu. Tepat pukul 09.45 Wita, derap langkah warga dan perangkat desa berpadu dalam satu tujuan: menyusun fondasi ketahanan pangan untuk tahun 2025. Hadir dalam kegiatan Musyawarah Desa Khusus ini, Sertu Jalil, Babinsa Koramil 1315-01/Telaga, dengan penuh tanggung jawab turut mendampingi jalannya forum, memastikan kelancaran dan keamanan acara dari awal hingga akhir.

Sebagai garda terdepan pertahanan wilayah, Babinsa bukan hanya sosok militer yang menjaga teritorial, tetapi juga pembina masyarakat. Dalam setiap denyut kehidupan desa, Sertu Jalil hadir membawa semangat pengabdian. Ia memahami betul bahwa ketahanan pangan bukan hanya urusan lahan dan hasil panen, melainkan juga bagian dari pertahanan nasional yang dimulai dari desa-desa.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting Desa Ulapato B. Di antaranya adalah Kepala Desa Minarni, S.IP, Ketua BPD Yance G. Kaune, Ketua LPM dan anggota, Ketua Karang Taruna, para Aparat Desa, mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo, perwakilan kelompok tani, pengurus BUMDes, serta masyarakat umum yang antusias mengikuti jalannya musyawarah.

Musyawarah Desa Khusus dimulai dengan pembukaan yang berlangsung khidmat. Setelah itu, suasana mulai menghangat saat Ketua BPD Yance G. Kaune memberikan sambutan. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya sinergi antar elemen desa untuk merancang program ketahanan pangan yang relevan dan berkelanjutan. Dengan lantang dan semangat, beliau sekaligus membuka Musdes secara resmi.

Kepala Desa Ulapato B, Minarni, S.IP, menyambung suasana dengan sambutannya yang penuh optimisme. Ia menekankan bahwa ketahanan pangan bukan hanya sebagai kewajiban administratif, tetapi sebuah ikhtiar untuk menjawab tantangan masa depan. Menurutnya, program ini akan menjadi batu loncatan dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Pemaparan program disampaikan secara rinci oleh tim penyusun. Mereka membahas proyeksi kebutuhan pangan, potensi pertanian desa, hingga strategi pemberdayaan kelompok tani. Rencana penyusunan difokuskan pada tanaman jagung sebagai komoditas utama tematik yang dirancang untuk menggerakkan roda ekonomi desa dari akar rumput.

Momen penting terjadi saat Ketua BPD mengetuk palu tanda pengesahan. Program ketahanan pangan tahun 2025 resmi disepakati bersama. Tepuk tangan mengiringi keputusan tersebut, menjadi simbol komitmen warga Desa Ulapato B dalam menjaga ketahanan pangan lokal.

Ketua BUMDes pun menyampaikan sambutan, menyoroti peran penting lembaga desa dalam mengelola potensi usaha yang berbasis pertanian. Tak kalah penting, Sekretaris BUMDes memaparkan strategi pelaksanaan program yang nantinya akan terintegrasi dengan penjualan hasil jagung para petani lokal.

Sesi tanya jawab dibuka untuk menyerap aspirasi dan masukan. Beberapa warga, termasuk perwakilan kelompok tani, aktif menyuarakan ide dan tantangan yang mereka hadapi di lapangan. Suasana forum berlangsung dinamis dan penuh semangat gotong royong.

Hasil dari forum musyawarah ini melahirkan sebuah keputusan strategis: anggaran program ketahanan pangan akan dialokasikan ke BUMDes, dengan fokus pada usaha tematik jagung dan sistem jual beli hasil panen dari kelompok tani. Langkah ini diyakini mampu menstabilkan harga, memperkuat cadangan pangan, dan meningkatkan pendapatan petani.

Penyusunan program ini untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, keterjangkauan harga, serta pemanfaatan hasil secara merata. Program ini juga mendukung target pemerintah dalam menciptakan desa mandiri pangan dan meningkatkan gizi masyarakat secara menyeluruh.

Kebutuhan akan sistem pangan yang kuat semakin mendesak. Kegiatan ini merupakan respons proaktif dari desa terhadap tantangan ekonomi dan ketahanan nasional di bidang pangan. Oleh karena itu, musyawarah ini menjadi sangat krusial dan strategis.

Kegiatan ini bermula dari undangan resmi BPD kepada seluruh elemen masyarakat. Forum kemudian dibuka secara formal, dilanjutkan dengan paparan, diskusi terbuka, hingga pengesahan bersama. Semua proses berlangsung tertib dan transparan, mencerminkan semangat demokrasi desa.

Bukan hanya dari sisi pertanian, tapi juga dari aspek sosial, ekonomi, hingga pendidikan masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan yang berkelanjutan. Desa Ulapato B tidak hanya bermusyawarah mereka sedang menanam harapan.

Agar program yang telah disusun benar-benar berjalan sesuai rencana, membawa manfaat bagi petani, membuka lapangan kerja, dan menciptakan desa yang tidak hanya mandiri, tetapi juga tangguh dalam menghadapi krisis.

Musyawarah Desa Khusus ini menjadi bukti nyata bahwa kekuatan sebuah desa terletak pada kebersamaan. Dengan kolaborasi antara pemerintah desa, Babinsa, BPD, BUMDes, dan masyarakat, Ulapato B telah mengambil langkah maju untuk masa depan pangan yang lebih baik.

Tepat pukul 12.55 Wita, kegiatan musyawarah pun berakhir dalam suasana tertib, aman, dan kondusif. Sertu Jalil meninggalkan aula dengan senyum tenang, menyadari bahwa tugasnya hari itu telah usai namun tanggung jawab untuk terus mendampingi rakyatnya tak pernah benar-benar selesai. Di bawah naungan Merah Putih, ia akan terus hadir, menjaga, membina, dan menginspirasi.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment