
Dari Rembuk Stunting Hingga BLTD, Babinsa Bersama Warga Binajaya Wujudkan Desa Sehat dan Mandiri

Tolangohula, 05 Agustus 2025 – Pagi yang tenang di Desa Binajaya berubah menjadi momentum penuh makna ketika masyarakat berkumpul di Aula Kantor Desa. Hari itu, Selasa, 05 Agustus 2025 pukul 10.00 Wita, sebuah agenda penting digelar: Rapat Musyawarah Desa Rembuk Stunting dan Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa. Dalam kegiatan tersebut, Serda Mirhan, Babinsa Koramil 1315-05/Boliyohuto, turut hadir dan mengawal jalannya kegiatan bersama unsur pemerintahan desa dan kecamatan.
Sebagai ujung tombak TNI di wilayah binaannya, Serda Mirhan tak hanya hadir sebagai tamu, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas keamanan serta mendampingi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Ia senantiasa menjalankan tugas untuk membina warga di bidang perlindungan, keamanan, dan perdamaian sosial.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Rizal K, SE (Sekcam Tolangohula), Iwan R. Polomulo, S.Pd (Kepala Desa Binajaya), Merlin Hamba, SKM (Kapus Tolangohula), Ketua BPD Binajaya, Pendamping Desa, Ketua dan anggota LPM, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta warga penerima manfaat BLT Dana Desa.
Rangkaian kegiatan diawali dengan penuh khidmat melalui pembacaan doa bersama, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Suasana hening menyelimuti aula saat setiap peserta menyanyikan lagu kebangsaan sebagai bentuk penghormatan terhadap Tanah Air sebelum diskusi dimulai.
Kepala Desa Binajaya, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kolaborasi antara semua unsur masyarakat dalam menekan angka stunting di desa. Ia juga menjelaskan bahwa bantuan BLTD adalah bagian dari kepedulian pemerintah dalam menghadapi dampak ekonomi pasca-pandemi dan krisis pangan global.
Sambutan Camat Tolangohula, yang diwakili oleh Sekcam Rizal K, menambahkan bahwa rembuk stunting merupakan program nasional yang perlu mendapat perhatian khusus dari desa, karena menyangkut masa depan generasi. Ia mengajak semua pihak bersinergi untuk mewujudkan generasi sehat, kuat, dan bebas stunting.
Ketua BPD turut memberikan apresiasi terhadap kehadiran semua elemen masyarakat, dan berharap agar hasil rembuk tidak berhenti di atas kertas saja, tetapi benar-benar diterapkan dalam kehidupan masyarakat melalui aksi nyata.
Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLTD) kepada masyarakat yang telah diverifikasi datanya. Warga tampak antusias menerima bantuan, dan seluruh proses berjalan tertib di bawah pengawasan aparatur desa dan Babinsa.
Agenda berikutnya adalah sesi utama: rembuk stunting. Dalam diskusi terbuka ini, berbagai pihak menyampaikan pendapat, mulai dari Kepala Puskesmas yang menyampaikan data kesehatan anak, hingga tokoh masyarakat yang berbicara tentang kebiasaan pola makan lokal dan tantangan keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan gizi. Rembuk berlangsung hangat, jujur, dan partisipatif.
Kegiatan ini untuk membangun kesadaran kolektif untuk menekan angka stunting di Desa Binajaya dan memastikan distribusi BLTD tepat sasaran sebagai bagian dari program perlindungan sosial.
Kegiatan ini terlaksana sebagai bagian dari implementasi program nasional percepatan penanganan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem melalui Dana Desa. Pemerintah desa menjalankan amanat tersebut dengan merangkul semua pihak demi kesejahteraan bersama.
Persiapan kegiatan ini telah dimulai sejak beberapa hari sebelumnya melalui koordinasi antara perangkat desa, puskesmas, pendamping desa, serta Babinsa. Hasil dari koordinasi tersebut melahirkan forum diskusi dan penyaluran bantuan yang terselenggara secara sistematis dan rapi.
Manfaat dari kegiatan ini sangat nyata. Selain membantu perekonomian warga melalui BLTD, forum rembuk stunting juga menjadi ruang edukasi sekaligus strategi bersama untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh.
Masyarakat berharap agar kegiatan seperti ini terus dilaksanakan secara berkala. Mereka ingin desa menjadi tempat tumbuh kembang anak yang sehat, tidak kekurangan gizi, dan dijaga oleh sistem sosial yang kuat.
Kegiatan hari itu menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat adalah kunci dari perubahan sosial yang berkelanjutan. Dengan keberadaan Babinsa seperti Serda Mirhan, rasa aman dan solidaritas masyarakat semakin menguat.
Menutup kegiatan, Serda Mirhan menyampaikan bahwa kehadirannya bukan hanya sebagai pendamping keamanan, tetapi juga bagian dari komitmen TNI untuk terus hadir di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan berakhir pukul 12.30 Wita dalam keadaan aman, tertib, dan penuh rasa kekeluargaan.
