
Babinsa dan Dinkes Bergerak Bersama, Wujudkan Desa Bebas Buang Air Besar Sembarangan

Batudaa, 31 Juli 2025 – Semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap kesehatan lingkungan terpancar dari pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Pilar 1: Stop Buang Air Besar Sembarangan di Desa Bua Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo, pada Kamis, 31 Juli 2025 pukul 13.44 Wita.
Dalam kegiatan tersebut, hadir Babinsa Koramil 1315-03/Tabongo Kopda Dedy S. Rahim, yang secara aktif mendampingi tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dan Puskesmas Batudaa. Peran Babinsa tidak hanya terbatas pada keamanan wilayah, tetapi juga sebagai ujung tombak pembinaan masyarakat di berbagai bidang, termasuk perlindungan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Selain Babinsa, turut hadir pula tokoh-tokoh penting dan pemangku kepentingan dalam pembangunan desa, seperti Rusdi Miolo (Kasi Penyehatan Lingkungan dan Kerja Dinkes Kabupaten Gorontalo), Murat Ambula (Kasi PMD Kecamatan Batudaa), Kadir Palowa, S.Pd., M.Pd. (Kepala Desa Bua), Perwakilan dari Puskesmas Batudaa, Para Kepala Dusun (Kadus) dan Kader Kesehatan Desa Bua
Dalam kegiatan tersebut, tim gabungan dari Dinas Kesehatan, Kecamatan, Puskesmas, Babinsa, Kadus, dan kader kesehatan turun langsung ke lapangan untuk mensosialisasikan pentingnya memiliki jamban sehat. Mereka juga melakukan survei kepada warga yang belum memiliki jamban pribadi atau masih menggunakan fasilitas milik tetangga. Edukasi diberikan dengan pendekatan persuasif, menekankan bahaya dari buang air besar sembarangan terhadap kesehatan keluarga dan lingkungan.
Kegiatan ini tidak berhenti di Desa Bua saja. Rencananya, program ini akan dilanjutkan ke desa-desa lain di Kecamatan Batudaa yang belum menerima sosialisasi dan verifikasi, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat di seluruh wilayah.
Program ini untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat menuju pola hidup bersih dan sehat, melalui penghentian praktik buang air besar sembarangan serta penyediaan fasilitas sanitasi yang layak dan aman.
Kegiatan ini dapat terlaksana karena adanya program prioritas nasional dalam bidang kesehatan lingkungan. Tingginya kesadaran akan pentingnya sanitasi yang baik menjadi alasan kuat bagi semua pihak untuk bergerak bersama dalam mendukung program STBM Pilar 1 Stop BABs.
Secara kronologis, kegiatan dimulai dengan sambutan dari para tokoh yang hadir, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas. Setelah itu, dilakukan survei lapangan dan dialog langsung dengan warga oleh tim terpadu yang dikawal oleh Babinsa dan aparat desa.
Manfaat dari kegiatan ini sangat besar. Dengan meningkatnya akses terhadap jamban sehat dan berkurangnya praktik buang air besar sembarangan, masyarakat akan terhindar dari berbagai penyakit berbasis lingkungan, seperti diare, infeksi saluran cerna, dan cacingan. Lebih jauh, hal ini juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat desa secara menyeluruh.
Harapan besar tertanam dari kegiatan ini: agar seluruh warga desa sadar pentingnya sanitasi sehat, memiliki akses jamban pribadi, dan menjadikan pola hidup bersih sebagai budaya bersama. Diharapkan pula dukungan lintas sektor seperti TNI, pemerintah desa, dan tenaga kesehatan terus terjaga dalam membina masyarakat.
Kegiatan ini bukan hanya tentang program sanitasi, tetapi tentang gerakan kolektif membangun desa yang lebih sehat, bersih, dan bermartabat. Peran Babinsa, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkannya.
Kegiatan Pengembangan Program STMB Pilar 1 Stop BABs di Desa Bua yang dihadiri oleh Kopda Dedy S. Rahim berakhir pada pukul 16.25 Wita dalam suasana penuh semangat dan kebersamaan. Seluruh rangkaian berlangsung dengan aman, lancar, dan meninggalkan kesan kuat bahwa desa sehat bukan hanya mimpi, melainkan komitmen nyata yang dimulai dari hari ini.
