
Babinsa Dampingi Penyaluran Beras, Hadirkan Rasa Aman dan Peduli bagi Warga Mulyonegoro

Pulubala, 05 Agustus 2025 —Siang itu, langit Pulubala sedikit mendung, namun suasana di halaman Kantor Desa Mulyonegoro terasa hangat dan penuh harapan. Selasa, 05 Agustus 2025, tepat pukul 13.30 Wita, Praka Yudi Agung P, Babinsa Koramil 1315-04/Tibawa, hadir menyatu dengan denyut kehidupan masyarakat dalam kegiatan pendampingan penyaluran bantuan beras Bulog kepada warga Desa Mulyonegoro, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo.
Sebagai seorang Babinsa, kehadiran Praka Yudi bukan hanya soal pendampingan teknis. Lebih dari itu, ia hadir sebagai penjaga ketertiban dan kedamaian desa. Dalam setiap geraknya, tersirat tugas besar seorang prajurit yang membina masyarakat di bidang perlindungan dan keamanan. Ia memastikan bahwa distribusi bantuan berjalan tertib, transparan, dan aman, tanpa menimbulkan kericuhan ataupun kesalahpahaman di tengah warga.
Kegiatan tersebut tidak hanya dihadiri oleh Babinsa. Terlihat pula sinergi lintas elemen desa yang kompak dan harmonis. Hadir dalam kegiatan tersebut: Ramli Mayang (Kepala Desa Mulyonegoro), Membrin Kilo (Ketua BPD), Sumirna Amir (Pendamping PKH), Faisal Danupoyo (Sekretaris Desa), serta ratusan masyarakat penerima bantuan. Kebersamaan ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong yang masih hidup kuat di akar rumput.
Beras yang disalurkan dalam kegiatan ini merupakan stok resmi dari Bulog yang diangkut dari gudang penyimpanan di Desa Lobuto. Setelah melalui proses administratif dan pengecekan, bantuan didistribusikan ke Desa Mulyonegoro dengan pengawasan ketat, termasuk dari Babinsa yang turut memastikan tidak ada hambatan dalam perjalanan hingga ke titik distribusi.
Tercatat sebanyak 694 karung beras masing-masing berisi 10 kilogram, disiapkan untuk disalurkan kepada 374 kepala keluarga penerima manfaat. Penyaluran ini mencakup jatah dua bulan sekaligus, yaitu untuk bulan Juni dan Juli, sebagai upaya percepatan distribusi dan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.
Kegiatan ini bukan hanya soal menyalurkan beras. Di balik tumpukan karung-karung itu, tersimpan niat luhur pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat desa, meringankan beban ekonomi warga, dan memastikan tidak ada keluarga yang terpinggirkan dalam pusaran kesulitan hidup.
Kondisi perekonomian masyarakat pasca pandemi dan di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi alasan utama mengapa program bantuan pangan ini digulirkan. Pemerintah pusat melalui Bulog, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan aparat kewilayahan, berupaya menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga ke desa-desa terpencil.
Rangkaian kegiatan dimulai dari proses pendataan ulang penerima manfaat oleh aparat desa, dilanjutkan dengan pengecekan logistik dari Bulog. Pada hari H, masyarakat mulai berdatangan sesuai jadwal. Babinsa dan perangkat desa mengatur antrian, membacakan daftar penerima, dan memastikan setiap bantuan diterima langsung oleh warga yang bersangkutan.
Bagi masyarakat, bantuan ini sangat berarti. Selain meringankan beban ekonomi rumah tangga, bantuan beras ini menjadi pengingat bahwa negara hadir di saat rakyat membutuhkan. Terutama di desa seperti Mulyonegoro, bantuan ini bukan hanya logistik, tetapi juga semangat dan harapan.
Warga berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan secara berkelanjutan, bahkan ditingkatkan dengan tambahan program lain seperti bantuan modal usaha kecil, pelatihan pertanian, maupun pengembangan UMKM. Mereka juga mengapresiasi keterlibatan Babinsa yang dinilai menambah rasa aman dan kepercayaan masyarakat dalam proses distribusi.
Kegiatan penyaluran bantuan beras Bulog kepada masyarakat Desa Mulyonegoro berlangsung tertib, aman, dan tepat sasaran. Peran Babinsa sebagai penjaga keamanan dan pendamping sosial kembali terbukti penting. Ini bukan hanya soal menyalurkan bantuan, tetapi juga tentang menyatukan kepedulian dan membangun kepercayaan rakyat terhadap negara.
Di tengah tumpukan karung beras dan deretan warga yang tersenyum lega, Praka Yudi Agung P berjalan perlahan, memastikan semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Dalam diamnya, tersimpan semangat seorang prajurit yang tahu betul, bahwa menjaga bangsa bukan hanya di medan tempur, tapi juga di antara rakyat yang ia cintai.
