
Anggota Koramil 1315-01/Telaga Turut Pantau Aksi Damai AMBUNGU di Desa Buhu
Anggota Koramil 1315-01/Telaga Turut Pantau Aksi Damai AMBUNGU di Desa Buhu

Gorontalo, 22 April 2025 – Anggota Koramil 1315-01/Telaga turut melakukan pemantauan terhadap aksi unjuk rasa yang digelar oleh kelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai Aliansi Masyarakat Buhu Menggugat (AMBUNGU), pada Selasa, 22 April 2025, sekitar pukul 13.15 Wita, bertempat di desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.
Aksi yang dipimpin oleh Riry Mohamad ini diikuti oleh sekitar 50 orang peserta dari berbagai elemen masyarakat. Massa aksi datang dengan membawa kendaraan operasional berupa satu unit mobil pick-up, beberapa kendaraan roda tiga dan roda dua, serta dilengkapi dengan perangkat sound system dan selebaran berisi tuntutan mereka.
Sejumlah orator seperti Heriyanto Palilati, Rinaldy Latif, dan Andriyanto Majabi menyuarakan aspirasi warga desa Buhu, yang menurut mereka telah lama menanggung beban sosial dan moral akibat kepemimpinan Kepala desa yang dinilai tidak layak. Dalam orasinya, massa menyampaikan delapan poin tuntutan diantaranya:
1. Meminta Kepala desa Buhu segera mundur demi menjaga ketenteraman dan martabat desa.
2. Mengecam keras pernyataan Kepala desa yang menyebut warga penerima bantuan sebagai "pengemis", yang dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap kemanusiaan.
3. Menilai Kepala desa tidak mampu merangkul pemuda dan menyatukan masyarakat, serta enggan mendengar keluhan warga.
4. Menyoroti meningkatnya angka perceraian dan ketidakmampuan Kepala desa menyikapi persoalan sosial.
5. Mengutuk tindakan kekerasan terhadap warga, seperti penganiayaan terhadap Djakarian Hasan saat menagih janji Kepala desa.
6. Mendesak Kepala desa untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan live melalui media sosial.
7. Meminta Pemerintah Daerah melakukan audit terhadap pengelolaan keuangan BUMDES Mekar Abadi yang dinilai tidak transparan.
8. Menuntut aparat penegak hukum menutup kos-kosan di desa Buhu yang diduga menjadi tempat praktik maksiat dan prostitusi.
Dalam penyampaiannya, para orator menekankan bahwa aksi ini bukan hanya simbolis, tetapi merupakan bentuk penolakan terhadap segala bentuk kezaliman, pelanggaran nilai adat, dan kemerosotan moral yang dituding dilakukan oleh pimpinan desa saat ini.
"Apa yang kami sampaikan hari ini bukan sekadar basa-basi. Kami hadir sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan dan penghinaan atas nilai-nilai adat. Ini adalah suara rakyat yang menuntut keadilan dan perubahan," tegas salah satu orator.
Aksi berjalan dengan tertib dan damai tanpa ada insiden anarkis. Kehadiran aparat pengamanan, termasuk dari pihak TNI melalui Koramil 1315-01/Telaga, memastikan situasi tetap aman dan kondusif. Meski telah berakhir damai, massa aksi menyatakan akan kembali turun ke jalan dengan jumlah yang lebih besar apabila tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait, khususnya Badan Permusyawaratan desa (BPD), aparat penegak hukum, dan Pemerintah Daerah. Unjuk rasa ini menjadi sinyal kuat dari masyarakat desa Buhu yang menginginkan perubahan dan perbaikan dalam tata kelola pemerintahan desa yang lebih beradab, adil, dan berpihak kepada rakyat.
Video Terkait:
